Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Perahu Hancur Diterjang Gelombang Pasang

Nanang Kuswara , Jurnalis-Rabu, 26 Desember 2007 |17:11 WIB
3 Perahu Hancur Diterjang Gelombang Pasang
A
A
A

TASIKMALAYA - Ratusan nelayan mulai hari ini terpaksa berhenti melaut setelah gelombang pasang yang terjadi malam hari kemarin, Selasa (25/12/2007) menghancurkan tiga perahu yang ditambatkan di tepi pantai Pamayangsari, Desa Sindangkerta, Kec Cipatujah, Kab Tasikmalaya. Para nelayan ketakutan dan khwatir terseret arus gelombang pasang apabila memaksakan diri pergi melaut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, gelombang pasang setinggi kurang lebih lima meter terjadi mulai pukul 19.00 ib hingga pukul 23.00 WIB. Beruntung dengan adanya pemecah ombak yang dibangun bersamaan dengan dermaga membuat gelombang pasang terpecah dan tidak memperparah kerusakan terhadap 128 perahu nelayan yang ditambatkan di pesisir pantai. Sedangkan di Cimanuk, Kec Cikalong, 39 perahu nelayan tidak mengalami kerusakan berarti karena ditambatkan dengan posisi berjauhan.

Ketiga perahu nelayan yang hancur adalah milik Epi,27, Sukarli,40, dan Dede Egah,35, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta. Kini gelombang pasang masih mencapai ketinggian dua meter dan diperkirakan akan terus terjadi hingga 10 hari kedepan. "Saya sendiri tidak menyangka kalau perahu akan hancur dihantam gelombang pasang, karena kemarin masih melaut dan pulang sekitar jam 11.30. Meski memang gelombang pasang sudah mulai terlihat pada jam 14.00 hari selasa kemarin," kata salah satu pemilik perahu yang hancur Epi,27, Sabtu (26/12/2007).

Wakil Ketua Rukun Nelayan Pantai Pamayangsari Dedi Mulyana mengatakan, sebagian besar kapal nelayan terselamatkan dengan adanya dermaga yang telah selesai dibangun. "Sehingga ombak gelombang pasang yang begitu besar bisa pecah sebelum sampai ke pinggir pantai, sehingga kapal yang hancur hanya tiga unit. Kemudian untuk 10 hari kedepan para nelayan sepakat untuk tidak melaut meskipun harus kehilangan penghasilan, saya sendiri sudah mewanti-wanti agar tidak nekad pergi melaut," papar Dedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kab Tasikmalaya Budi Utarma Wahyudin menyebutkan, terjadinya gelombang pasang memang sesuai dengan prediksi BMG dengan perkiraan terjadi hari ini Kamis (27/12). Pihaknya pun telah melakukan komunikasi dengan para nelayan di Pantai Cipatujah dan Cikalong menggingatkan agar tidak memaksakan diri melaut meskipun harus kehilangan pendapatannya.

"Musim sekarang kan saat musim angin barat atau masa paceklik bagi para nelayan, ditambah dengan kondisi gelombang pasang yang besar ya para nelayan memilih tidak melaut saja. Meski dengan tidak melaut mereka harus rela kehilangan pendapatannya, ya sehari kalau hari biasa bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta," ujar Budi.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement