Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Akhirnya 579 Warga Bawean Diangkut KRI Teluk Sampit

Ashadi Ikhsan (Koran Sindo) , Jurnalis-Sabtu, 23 Februari 2008 |20:08 WIB
Akhirnya 579 Warga Bawean Diangkut KRI Teluk Sampit
A
A
A

GRESIK-Akhirnya warga Bawean yang sempat tertahan di Pelabuhan Gresik dapat bernapas lega, Sabtu (23/2/2008).
Mereka diangkut pulang oleh KRI Teluk Sampit 515 milik TNI Angkatan Laut. Kapal jenis landing ship tank dengan bobot mati 3778 GT itu mengangkut 579 penumpang dan ratusan ton barang.

Kapal yang dikomandani Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto itu bakal menempuh perjalanan selama 13-14 jam dengan kecepatan 11 knot atau 22 kilometer perjam. Berangkat dari pelabuhan bagian timur Pelabuhan Gresik pukul 17.00 WIB dan sampai di Pelabuhan Sangkapura, Bawean sekitar pukul 07.00 WIB. Lebih lama 3 jam dari waktu tempuh normal.

"Kami berangkat sore supaya sampai di Bawean pagi. Kami juga tidak menempuh jalur normal untuk menghindari ombak. Tetapi akan melewati jalur yang bebas gelombang," terang Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto kepada wartawan.

Selain untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kata Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto, upaya menghindari ombak yang saat ini diperkirakan mencapai ketinggihan 3-4 meter dengan melewati jalur tidak biasanya itu untuk memberikan kenyamanan penumpang.  "Ini adalah misi sosial yang kedua setelah sebelumnya mengangkut penumpang ke Pulau Karimun Jawa," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto juga menyatakan bila penumpang bakal ditaruh di lambung sisi kanan dan kiri kapal. Sisanya ditampung di badan kapal. Bahkan, para ABK yang berjumlah 115 anggota TNI Angkatan Laut juga telah menyediakan sekitar 200 ranjang tempat tidur penumpang.

Lantas berapa jumlah penumpangnya? Menurut Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Gamat) Adpel Gresik, Suratno bahwa kapal yang berkapasitas 700 penumpang dan 1.500 ton barang itu bakal ditumpangi sekitar 579 penumpang bersama ratusan ton barang bawaannya.

"Semula hanya 253 penumpang. Namun, setelah ada kepastian dari KRI Teluk Sampit penumpangnya bertambah hingga 579 orang. Mereka memilih naik KRI Teluk Sampit karena gratis. Semuanya ditanggung Pemkab Gresik," terang Suratno di sela-sela sidak yang dilakukan Sekda Gresik Husnul Khuluq ke KRI Teluk Sampit.

Sementara itu, keberangkatan KRI Teluk sampit ke Bawean membuat para warga yang tertahan begitu senang. Para penumpang sejak pukul 08.00 WIB sudah berjubel di terminal pemberangkatan Pelabuhan Gresik. Bahkan, setelah diberitahu KRI Teluk Sampit bakal merapat puklul 11.00 WIB, para penumpang yang warga Bawean itu berebut mengangkut barang untuk diletakkan di geladak pelabuhan.

"Biar lama yang penting kami pulang selamat. Sudah dua pekan saya tertahan. Apalagi bekal sudah habis," aku Muntaji, 41, warga Desa Tanjung Ori, Bawean.

Kendati kepulangan ke Bawean dengan KRI Teluk Sampit gratis, namun beberapa penumpang mengaku kecewa. Sebab, tiket KM Harapanku Mekar yang sudah terlanjur dibeli dari agen tidak bisa dikembalikan. "Saya sudah tukarkan ke agen, tapi katanya tidak boleh. Sebab, kapal pekan depan bisa diberangkatkan," aku Rozi, 28, penumpang yang mengaku dariu Sangkapura itu.

Imron Rosyadi, pimpinan PT Kumala Putra Nusantara, selaku pemilik KM Harapanku Mekar, mengaku memang sebagian besar belum ditukarkan. Di aberalasan tiket itu dapat dipakai untuk keberangkatan KM Harapanku Mekar lain waktu

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement