JAKARTA - Ulang Tahun TNI ke 63 sewajarnya menjadi cambuk pemerintahan SBY-JK untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit. Pasalnya, selama reformasi TNI selama 10 tahun, anggaran kesejahteraan prajurit TNI cenderung menurun.
"Reformasi TNI 10 tahun terakhir relatif tersendat-sendat, meski kita melihat reformasi internal terus berjalan, anggaran kesejahteraan masih standar dan terus menurun. Pemerintah harus harus mulai memberi perhatian. Ini tidak bisa dibiarkan terus," jelas pengamat militer dari Universitas Parahyangan Bandung, Dr Anak Agung Banyu Perwita saat berbincang dengan okezone, Sabtu (4/10/2008).
Kata Banyu Perwita, reformasi internal TNI perlu diapresiasi bahkan harus diberi acungan jempol. Secara perlahan-lahan TNI mulai melakukan pembenahan seperti ketidakikutsertaan dalam politik praktis dan bisnis TNI yang selalu menjadi gunjingan sudah mulai ditertibkan.
"Selama 10 tahin ini, paling tidak, TNI tidak lagi berpolitik, di mana militer (prajurit) aktif tidak bisa masuk dalam aspek politik dan reformasi sudah bisa berjalan meski tidak mulus seperti yang diinginkan," ungkapnya.
(Syukri Rahmatullah)