BOJONEGORO - Lapangan minyak Sukowati Pad A di Desa Campurrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, kembali meminta korban. Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Ulum Dusun Plosolanang, Desa Campurrejo, diduga keracunan gas.
Dua hari lalu, puluhan siswa SDN 2 juga mengalami nasib serupa. Keluarnya bau busuk itu tak hanya membuat para siswa dan guru MI Mambaul Ulum mual dan muntah-muntah. Seorang warga Dusun Plosolanang, Tutik (40), harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Islam Pemuda, setelah menghirup gas dari pengeboran minyak tersebut.
Menurut dia, kejadian itu berlangsung sekira pukul 08.00 WIB. Saat itu dirinya sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba, tercium bau menyengat. Ia pun sudah mencoba menutup hidungnya dengan kain, tapi bau itu tetap menyengat. "Saya lalu muntah-muntah, dan tidak sadarkan diri," katanya saat di RSI Pemuda, Jumat (5/12/2008).
Tutik terlihat sangat lemas. Ia mengaku sesak nafas, sehingga tim medis memberinya oksigen. Saat ditanya soal harapannya, Tutik hanya menjawab semoga tidak terulang lagi, karena kejadian itu sudah sering dirasakan warga. "Setiap hari selalu khawatir ada gas lagi," katanya.
Sementara itu, para siswa dan guru MI Mambaul Ulum mengeluhkan bau gas yang menyerupai telur busuk itu. Tak pelak, proses belajar mengajar terpaksa dihentikan dan para siswa dipulangkan. "Siswa banyak yang mengeluhkan mau muntah disertai mual-mual dan sesak nafas," kata Ilham, salah satu guru.
Meski demikian, para siswa tidak sampai mendapatkan perawatan medis. Mereka hanya menerima masker dari petugas JOB Pertamina PetroChina East Java (PPEJ), operator lapangan Sukowati tersebut. PetroChina sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Field Manager JOB PPEJ Victory S Kirana belum bisa dihubungi. Ketika ditelepon tidak diangkat.
(Muhammad Saifullah )