BLITAR - Para pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Blitar nampaknya akan bernafas lega. Sebab, tiga lokalisasi di Kabupaten Blitar batal ditutup selama bulan suci Ramadhan tahun ini.
Satu dari tiga lokalisasi yang saat ini tersebar di Kecamatan Talun, Kecamatan Ponggok, dan Kecamatan Selorejo akan dibiarkan tetap beroperasi.
"Ada satu lokalisasi yang tetap kita biarkan ada untuk menampung dua lainya yang ditutup," ujar Bupati Blitar Herry Noegroho kepada wartawan, Minggu (16/8/2009).
Untuk meminimalisir tingkat peminat, Pemkab Blitar sengaja memilih lokalisasi Ngreco, Selorejo, sebagai komplek penampungan PSK pasca penutupan lokalisasi di Talun dan Ponggok. Seluruh PSK di komplek Talun dan Ponggok akan didata ulang sebelum disatukan menjadi penghuni lokalisasi Ngreco.
"Sebab lokalisasi Selorejo secara geografis berada paling jauh. Yakni berbatasan dengan Kabupaten Malang. Biarlah kegiatan (PSK) itu terpusat disana," papar Herry.
Keputusan yang dipastikan akan merivisi pasal dalam Perda larangan lokalisasi itu, diakui Herry setelah mempertimbangkan dampak dari penutupan seluruh lokalisasi. Reaksi keras ratusan PSK yang menolak Perda berpotensi berlanjut pada kegiatan prostitusi liar pasca penutupan komplek.
"Dan kalau sudah begitu pengawasanya akan lebih susah. Karenanya kita putuskan tetap membiarkan satu lokalisasi untuk pemusatan," pungkasnya.
(TB Ardi Januar)