JAKARTA – Penyakit kelainan hati yang diderita Bilqis Anindya Passa telah menggugah perhatian publik untuk menggalang solidaritas. Posko koin untuk Bilqis pun didirikan di sejumlah tempat.
Sayang, takdir berkata lain. Bilqis harus pergi untuk untuk selamanya saat pengumpulan dana masih berlangsung. Lantas, mau dikemanakan uang tersebut?
“Uang tersebut akan dijadikan Yayasan Hati untuk membantu anak-anak lain yang bernasib seperti Bilqis,” ujar Koordinator Koin Bilqis, Bije, kepada wartawan, Minggu (11/4/2010).
Bije yang juga paman Bilqis menambahkan, uang donasi yang diperoleh dari masyarakat tersebut saat init telah berada di rekening milik ibunda Bilqis, Dewi Farida. Jumlahnya saat ini sudah berkisar Rp1 miliar.
“Secara resmi posko-posko koin Bilqis di daerah saya tutup, kecuali posko pusat di Kramat Sentiong. Uang tersebut diperoleh dari koin warga dan donatur yang mentransfer,” tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian dari dana tersebut juga akan disumbangkan kepada anak-anak yang bernasib seperti Bilqis. Bahkan, sebagian uang tersebut sudah diberikan kepada seorang anak yang menderita kelainan hati di Makassar.
“Dana yang diperoleh posko di Makassar sudah diberikan kepada anak tersebut. Sampai saat ini bantuan masih terus berdatangan,” pungkas Bije.
Bilqis meninggal di Rumah Sakit Karyadi Semarang pada Sabtu petang, kemarin. Saat ini, jenazah mungil tersebut sudah dimakamkan di TPU Kawi-Kawi, Johar, Jakarta Pusat.
(TB Ardi Januar)