Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pawang Hujan Istana Inspirasi Inu Menulis Buku

Muhammad Saifullah , Jurnalis-Kamis, 12 Agustus 2010 |16:46 WIB
Pawang Hujan Istana Inspirasi Inu Menulis Buku
Ilustrasi (Foto Koran SI)
A
A
A

JAKARTA- Inspirasi muncul dari siapa saja dan dimana saja. Setidaknya itulah pengalaman hidup yang dituturkan penulis buku Pak Beye dan Istananya, Wisnu Nugroho.

Dalam testimoninya, pria yang akrab dipanggil Inu tersebut menyatakan ide menulis pernak pernik Istana muncul saat dirinya berinteraksi dengan orang-orang tidak penting di dalam Istana.

“Seperti pawang hujan, tukang kebun, sopir menteri, koki presiden dan orang-orang lain yang dianggap tak penting,” ujarnya kepada okezone di Jakarta, Kamis (12/8/2010).

Inu mengaku mendapatkan banyak informasi tentang seluk beluk Istana dari orang-orang yang dianggap tak penting tersebut. Dibalik keangkuhan tembok Istana yang tertutup rapat ternyata di dalamnya informasi begitu terbuka.

Wartawan Kompas itu mengaku proses pencarian dan pengumpulan data dilakukan di sela-sela mengikuti kegiatan Presiden di Istana.

“Wartawan Istana kan banyak waktu luangnya, di sela-sela menunggu rapat kabinet misalnya. Ketimbang ngobrol dan melakukan hal-hal tak jelas lebih baik berinteraksi dengan orang-orang tersebut,” urainya.

Ternyata hasil liputan orang-orang tak penting di Istana mendapat respons luar biasa dari publik. Dalam bukunya, Inu memang menekankan perlunya memberitakan hal-hal tak penting agar sesuatu yang penting tetap penting.

“Di Istana yang penting kan Presiden. Tapi banyak orang-orang tak penting yang menopang eksistensi orang penting itu,” pungkasnya.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement