Hubungan RI-Malaysia Tak Akan Rusak karena Posting
JAKARTA - Indonesia dan Malaysia sudah sejak lama terlibat konflik, baik perbatasan maupun budaya. Namun sudah saatnya kini kedua negara lebih mengedepankan kerja sama yang menguntungkan di masa depan.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menuturkan posisi Indonesia sebagai pemimpin ASEAN harus dimanfaatkan untuk meningkatkan posisi tawar terhadap sesama negara ASEAN, terutama Malaysia.
Polemik soal klaim budaya dan perbatasan harus diselesaikan dan Indonesia harus mampu menunjukkan posisinya. Di saat yang bersamaan jangan sampai masalah-masalah seperti ini menyebabkan kerja sama dua negara bertetangga ini menjadi terhambat.
“Menurut hemat saya hubungan kedua negara tidak akan bisa dirusak dengan posting-an semacam ini. Saya berpanadangan ketika kita memimpin di ASEAN, pada saatnya juga hubungan akan dua negara semakin diperbaiki, ditingkatkan,” ujar Asvi kepada okezone, Jumat (28/1/2011) menanggapi posting seseorang beridentitas Mohd Am yang mengklaim bahwa sebagian Sumatera adalah wilayah Johor, Malaysia.
Menurut Asvi, salah satu tolak ukur penting untuk memperbaiki hubungan dua negara adalah masalah tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Hubungan dua negara akan menjadi lebih baik dengan meminimalisir konflik hal-hal negatif dalam hal TKI,” ucapnya.
(Anton Suhartono)
