JAKARTA - Klaim historis atas Riau dan sebagian pulau Sumatera yang diungkapkan seorang warga asal Kuching Malaysia, bernama Mohd Am hanyalah interpretasi sepihak. Malaysia harus membuktikan dengan data dan fakta sejarah bila mengklaim Sumatera adalah wilayahnya.
"Justru di dalam sejarah, Malaysia adalah bagian dari Nusantara, Johor, Negeri Sembilan banyak dibangun oleh orang Indonesia yakni imigran dari Sumatera seperti Pekanbaru, dan Riau," kata sejarawan Mardaliah Alfian kepada okezone, Jumat (28/1/2011).
Ditambahkan Sekjen Masyarakat Sejarawan Indonesia tersebut, klaim tersebut hanyalah interpretasi seorang warga Malaysia. "Sama saja dengan melihat setengah gelas air, ada yang mengatakan itu penuh ada yang mengatakan itu sedikit, ini hanyalah interpretasi," kata Alfian.
"Silahkan saja kita berdialog, mereka punya fakta dan data kita juga punya fakta dan data ungkapkan interpretasi masing-masing tak perlu ditanggapi," kata Mardaliah.
seperti diketahui Mohd Am menuliskan Sejarah Johor modern bermula seawal abad ke-16 setelah pembukaan sebuah negeri baru oleh Sultan Johor, anak Sultan Mahmud Shah, sultan terakhir kerajaan Melayu Melaka yang melarikan diri dari serangan Portugis.
Kerajaan Johor berjaya mengembangkan ekonominya dan menjadi kuasa politik terpenting sesuai dengan lokasinya di laluan perdagangan timur-barat. Di zaman kegemilangan Johor, negeri ini pernah menjadi sebuah empayar (kerajaan) besar yang mana kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Melaka. wilayah Johor sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera.
Berdasarkan fakta historik ini Malaysia menyatakan bahwa Riau-Lingga dan sebagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor,yaitu Malaysia sekarang. (Ugo)
(Lusi Catur Mahgriefie)