PHANOM DONGRAK - Pemboman yang dilakukan pasukan artileri di depan perbatasan Thailand-Kamboja hingga hari ini sudah memasuki hari ke tujuh.
Ledakan yang keras sudah mulai terdengar sejak dini hari di Phanom Dongrak, sebuah desa yang terletak sekira 20km dari perbatasan.
Di Kamboja, komandan lapangan Kol Suos Sothea mengatakan bahwa pertempuran masih memfokuskan perebutan kuil yang sudah menjadi reruntuhan di Ta Moan dan Ta Krabey.
Hingga kini korban yang meninggal sudah mencapai 14 jiwa dan memaksa ribuan warga sipil dari kedua belah pihak harus mengungsi, demikian dilansir Straits Times, Kamis (28/4/2011).
Pada Rabu kemarin, Pemimpin Kamboja Hun Sen menuduh Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva sangat mencintai perang dan memprovokasi konflik, tapi dia juga masih menunggu adanya perundingan damai pada pertemuan yang nantinya akan digelar di Indonesia.
Sementara Abhisit mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan melakukan pertemuan terhadap menteri pertahanan dari kedua negara sebelum dilakukannya gencatan senjata.
"Jika mereka ingin melakukan perundingan, cara terbaik adalah menghentikan penembakan," demikian ujar Abhisit setelah mengunjungi warga yang terluka di Provinsi Surin.
(Rani Hardjanti)