BANDUNG - Khawatir dengan keamanan, polisi memindahkan seminar menyoal pluralisme yang digagas Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.
Sedianya seminar akan digelar di The Ardjuna Boutique Hotel & Spa, Bandung, namun dipindah ke kampus Unpar. Seminar ini akan diisi oleh Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno, dosen Hubungan Internasional Unpar Colin Brown, dan dosen Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Siti Musdah Mulia, dan pemimpin Pondok Pesantren l--Mizan di Cirebon, Maman ImanulHaq Al-Faqieh.
Rencananya, seminar gelaran Kelompok Studi Mahasiswa Pengkaji Masalah Internasional Jurusan Hubungan Internasional (HI) Unpar itu juga akan menghadirkan Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Direktur Freedom Institute Ulil Abshar Abdalla dan Pastor dan aktivis kemanusiaan Romo Beni Susetyo.
Dekan HI Unpar Yulius Purwadi Hermawan mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah memohon ijin penyelenggaraan seminar kepada Kapolsek hingga Kapolrestabes Bandung. Namun karena waktu permohonan ijin tidak turun maka lokasi seminar dipindah. "Analisis saya mungkin barangkali ini belum siap, takut kejadian itu terjadi lagi," tutur Yulius, Sabtu (7/5/2011).
Franz Magnis-Suseno mengkritik ketidaksiapan aparat keamanan menjamin aktivitas warga. "Mengenai perpindahan tempat ini saya pribadi merasa sangat memalukan bagi polisi di seputar Jawa Barat. Apakah mereka tidak berani menanggung keamanan seminar yang diikuti oleh warga negara Indonesia dan luar negeri yang resmi dan normal tidak ada masalah," katanya.
(Ferdinan)