Aktivis HAM Desak Resolusi PBB Atas Suriah
JOHANNESBURG - Pengawas HAM pada Selasa kemarin mendesak PBB mengeluarkan resolusi agar Suriah berhenti melakukan tekanan terhadap para demonstran.
Pengawas HAM internasional juga menyindir Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang lamban dalam mendesak Suriah untuk menghentikan askinya dalam menyerang warga sipil. Sementara itu pihak barat mendapatkan pembenaran lewat mandat PBB untuk menyerang Libya.
"Suriah tidak perlu dihukum seperti Libya yang diserang NATO," menurut Pengamat HAM PBB Philippe Bolopion seperti dikutip Associated Press, Rabu, (25/5/2011).
Dia juga menyatakan, kekerasan di Suriah lebih besar daripada serangan yang terjadi di Libya.
Sebelumnya, Afrika Selatan mengkritisi serangan NATO yang menewaskan anggota keluarga Khadafi dengan mengatakan, serangan terhadap mereka tidak ada dalam mandat Dewan Keamanan PBB.
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Clayson Monyela menolak untuk berdiskusi lebih lanjut tentang sikap Afrika Selatan terhadap resolusi Suriah. Afrika Selatan memang menjadi pendukung resolusi PBB yang memberikan sanksi terhadap Libya.
"Kami harap Afrika Selatan tidak megaitkan kasus Libya terhadap dengan Suriah," tandas Bolopion.
Kelompok aktivis HAM di Suriah mengatakan bahwa tingkat kematian di Suriah meningkat dan lebih dari 1000 orang tewas akibat aksi pemerintah itu. Presiden Suriah Bashar Al Assad juga dituding melakukan pengepungan di kota dan penyiksaan terhadap ribuan warga.
(Rani Hardjanti)
