NUSA DUA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka secara resmi Konferensi Tingkat Menteri Gerakan Non Blok (KTM GNB) ke-16 yang berlangsung 23-27 Mei di Nusa Dua, Bali, pagi ini.
Dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri sekira 128 negara, dua anggota baru dan 20 negara tamu itu, mengambil tema Visi Bersama terhadap Kontribusi GNB untuk 50 Tahun ke Depan, atau Share Vison on The Contribution of NAM for The 50 Tahun Next.
Pertemuan akan mereview perjalanan GNB pasca KTT di Sharm El Sheik, Mesir tahun 2009. Direktur Sosbud dan Organisasi Internasional Negera Berkembang Kemenlu Sunu Mahadi Sumarno, mengetakan, keistimewaan KTM GNB ke-16 GNB adalah pelaksanannya bertepatan dengan usia 50 tahun berdirinya GNB.
Saat menyampaikan sambutan, Menlu Marty Natalegawa mengatakan, pertemuan ini, merupakan momen penting bagi Indonesia, karena bertepatan dengan usia setengah abad GNB.
"Pertemuan ini menjadi sangat spesial karena akan menjadi landasan kajian bagi GNB dan implementasi hasil KTM 6 JUli 2009 di Mesir," kata Marty di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua Bali, Rabu (25/05/2011).
Selain itu, pertemuan ini sebagai persiapan GNB yang akan digelar di Iran tahun depan. Selain itu, pertemuan juga akan membahas khsusu masalah kemerdekaan Palestina, termasuk didalamya menyangkut tahanan politik Palestina yang ditahan di Israel.
Pentingnya pertemuan tersebut, bagi negera anggota GNB, tidak bisa dipisahkan dari keanggotaan untuk bercermin atas keberanian lima pemimpin negara yang telah mendirikan GNB pada di Beograd, guna menentukan arah 50 tahun ke depan.
Dalam pembukaan itu, usai Marty menyampaikan sambutan dilanjutkan pidato Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir Nabil Arabi yang juga Ketua GNB. Prisiden SBY memberi sambutan sekaligus membuka remsi KTM GNB, ditandai dengan pemukulan gong. Usai pembukaan SBY dan para delegasi KTM GNB melaksanakan foto sesi bersama.
(Rani Hardjanti)