TANGERANG- Ribuan karyawan ekspedisi terus melakukan asksi mogok kerja di kargo domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, mulai pukul 02.00 WIB tadi hingga sekarang.
Akibat aksi unjukrasa ini pengiriman barang di kargo domestik Bandara Soetta lumpuh total. Aksi demo ribuan karyawan itu, dilatarbelakangi aturan baru Regulasi Agent (RA) oleh otoritas bandara.
"Sebelum Regulasi Agent dicabut, kami akan terus menggelar aksi mogok kerja ini dan tidak melakukan kegiatan pengiriman," ujar Sunarto, salah seorang karyawan agen ekspedisi, di Bandara Soetta, Selasa (5/7/2011).
Ditambahkan Sunarto, selepas diterapkan Senin 4 Juli 2011 kemarin pengoperasian mesin X-Ray oleh operator pengelola gudang dihentikan dan diambil alih oleh tiga RA yang ditunjuk pemerintah.
Pengelola RA, yakni PT Duta Angkasa Prima Kargo, PT Gita Afian Trans, dan PT Fajar Anugerah Sejahtera. "Kebijakan ini sangat merugikan para pengusaha kargo, karena pengiriman barang jadi terlambat dan terjadi penumpukan barang," terangnya.
Awalnya proses pengiriman barang hanya menempuh waktu sekira satu jam, tetapi dengan sistem baru ini bisa sampai empat jam. Biaya pengiriman barang juga jadi membengkak, jika sebelumnya biaya pengiriman barang Rp60 per kilogramnya. Kini membengkak jadi Rp850 per kilogram, ditambah PPN menjadi Rp935 per kilogram.
"Dulu proses X-Ray dilakukan di kargo Bandara. Sekarang X-Ray harus melalui RA dan lebih lama. Intinya, biaya pengiriman barang jadi tambah besar," jelasnya.
Hingga kini, aksi mogok kerja ribuan pegawai kargo domestik Bandara Soetta masih terus berlangsung. Aksi ini akan terus dilakukan hingga tuntutan para pekerja di penuhi oleh pihak Bandara. Sementara, para pekerja masih tetap berada di kargo dan tidak melakukan aktivitas kerja.
(Kemas Irawan Nurrachman)