JAKARTA - Polda Metro Jaya hingga kini belum bisa memastikan motif pembajakan kereta api Gajayana nomor 7101 A jurusan Malang menuju Stasiun Gambir, Jakarta.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Gatot Edi Pramono mengatakan, saat ini dua orang saksi masinis Yodian dan asisten masinis Bambang masih menjalani pemeriksaan.
"Kami belum tahu apa motif pelakunya. Saat ini masinis dan asistennya masih diperiksa," ujar Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2011).
Sementara itu, seorang oknum anggota TNI yang diduga sebagai pelaku pembajakan berpangkat sersan satu berinisial D sudah diserahkan ke satuannya untuk diproses lebih lanjut.
"Yang melakukannya satu orang, dia oknum anggota marinir. Sekarang sudah ditangani POM AL," terang mantan Kapolres Jakarta Selatan ini.
Seperti diketahui sekira pukul 09.35 WIB, aparat Brimob bersenjata lengkap berhasil mengamankan dua orang penyandera Kereta Api Gajayana. Penyanderaan terhadap masinis terjadi di stasiun Haurgeulis, Cirebon sekira pukul 07.09 WIB. Dari tangan pelaku aparat mengamankan sepucuk senjata api dan sebuah senjata tajam jenis sangkur.
Berikut kronologis pembajakan KA Gajayana:
1. Pukul 06.21 WIB, KA Gajayana melanjutkan perjalanan dari Stasiun Cirebon.
2. Pukul 06.54 WIB, KA Gajayana tertahan di sinyal masuk Stasiun Jatibarang.
3. Pukul 07.09 WIB, beberapa orang mencoba menghadang kereta di Stasiun Telagasari. Karena ada penghadangan, laju kecepatan kereta pun dikurangi. Satu orang naik ke lokomotif KA Gajayana.
4. Pukul 07.28-07.30 WIB, KA Gajayana berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan orang yang menyusup ke lokomotif.
Masinis KA kemudian melaporkan kepada pengendali Stasiun Cirebon bahwa penumpang di lokomotif KA Gajayana sudah diturunkan. Namun tanpa sepengetahuan masinis, penyusup kembali berhasil menaiki KA Gajayana.
5. Pukul 08.12 WIB masinis KA Gajayana Lebaran melakukan penyesuaian radio lokomotif dengan pengendali operasi kereta api daerah operasi (Daops) III Cirebon, agar perjalanan KA Gajayana diberikan aspek hijau-hijau atau perjalanan langsung ke Stasiun Gambir.
6. Pukul 08.14 WIB, KA Gajayana melewati Stasiun Cikampek.
7. Pukul 08.16-09.00 WIB, petugas yang berada di daerah operasi (Daops) I Jakarta memanggil masinis KA Gajayana melalui radio lokomotif, namun tidak ada respon. Karena itu petugas berinisiatif memberhentikan KA Gajayana di Stasiun Bekasi, namun gagal.
8. Pukul 09.08 WIB, petugas Daops I mendapatkan kontak dari masinis KA Gajayana. Dengan suara pelan masinis mengatakan tengah disandera. Masinis dalam kontak tersebut juga memohon kereta api dilangsungkan perjalanannya sampai Stasiun Gambir.
9. Pukul 09.10 WIB, KA Gajayana dicoba diberhentikan di Stasiun Jatinegara, namun gagal. KA Gajayana kemudian langsung diarahkan ke Stasiun Pasar Senen.
10. Pukul 09.12 WIB, kondektur KA Gajayana menerima telepon dari pegawai Stasiun Purwokerto, yang mengarahkan agar kereta api masuk ke Stasiun Pasar Senen. Masinis juga diminta melakukan penarikan rem darurat dari dalam rangkaian kereta.
11. Pukul 09.35 WIB, KA Gajayana masuk ke jalur 4 Stasiun Pasar Senen dengan menarik rem darurat yang dilakukan teknisi kereta api. Saat itu, polisi yang sudah bersiaga di jalur 4 langsung mengangkap pembajak.
(TB Ardi Januar)