ANKARA - Sebagai media yang memiliki nama besar di dunia internasional, CNN ternyata tidak luput dari kesalahan. Media Amerika Serikat (AS) itu, salah mengartikan komentar Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyib Erdogan tentang jumlah warga Palestina yang tewas akibat konflik.
Kesalahan CNN ini terjadi saat jurnalisnya melakukan wawancara dengan Erdogan di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Dalam terjemahan CNN pada wawancara tersebut Erdogan mengatakan, "Israel membunuh ratusan ribu warga Palestina."
Hal ini terbantahkan, saat Kantor Berita Turki Anatolia menunjukan ucapan yang benar dari Erdogan. Berdasarkan transkrip yang dimiliki Anatolia, apa yang disebut oleh CNN mengenai komentar Erdogan adalah salah besar.
"(Berdasarkan transkrip) yang benar Erdogan mengucapkan, ratusan, ribuan, puluhan ribu warga Palestina dibunuh oleh Israel," laporan Kantor Berita Anatolia seperti dikutip Hurriyet, Kamis (29/9/2011).
Atas komentar yang disiarkan oleh CNN itu, hubungan Turki dengan Israel yang sudah memburuk akhirnya terus makin memanas. Hubungan kedua negara retak akibat insiden penyerangan kapal bantuan kemanusian Mavi Marmara pada 2010 lalu.
Sembilan warga Turki dikabarkan tewas akibat serangan yang dilakukan oleh prajurit Israel. Turki pun menuntut permintaan maaf dari Israel, sebuah keinginan yang tidak pernah dilakukan oleh Negeri Yahudi tersebut.
(Fajar Nugraha)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari