Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kantor Berita Independen Amerika Ini Ngamuk ke Twitter, Ada Apa?

Muhammad Fadli Rizal , Jurnalis-Kamis, 13 April 2023 |16:16 WIB
Kantor Berita Independen Amerika Ini Ngamuk ke Twitter, Ada Apa?
Twitter NPR (Foto tangkapan layar)
A
A
A

AMERIKA SERIKAT - Badan penyiaran National Public Radio (NPR) memutuskan tidak akan lagi memasang konten beritanya di 52 akun Twitter resmi sebagai protes. NPR berang karena kebijakan situs media sosial itu melabeli kantor berita independen Amerika tersebut sebagai 'media yang didanai pemerintah'.

NPR adalah organisasi berita besar pertama yang tidak akan menggunakan Twitter.

Platform media sosial milik Elon Musk itu awalnya melabeli NPR sebagai 'media yang berafiliasi dengan negara'. Label itu merupakan tanda yang sama terhadap saluran propaganda di China, Rusia dan negara-negara otoriter lainnya.

Setelah menuai polemik, Twitter kemudian merevisi label itu menjadi media yang didanai pemerintah.

 BACA JUGA:

Namun, NPR melihat pelabelan itu masih menyesatkan. Sebab, NPR merasa sebagai perusahaan swasta nirlaba yang memiliki independensi editorial; dan hanya menerima kurang satu persen dari US$300 juta anggaran tahunannya dari Corporation for Public Broadcasting, yang didanai pemerintah federal.

Kepala Eksekutif NPR John Lansing mengatakan dengan tidak memasang laporan berita di Twitter. Ia menegaskan langkah itu sebagai upaya melindungi kredibilitasnya dan akan terus memproduksi jurnalisme tanpa bayangan negatif.

Ia mengatakan meskipun Twitter menghapus deskripsi NPR pun, jaringan itu tidak akan segera kembali ke platform tersebut.

“Di titik ini saya kehilangan kepercayaan pada pengambilan keputusan di Twitter. Saya perlu waktu untuk memahami apakah Twitter dapat dipercaya lagi," ujar Lansing dalam sebuah artikel yang dipasang oleh NPR.

 BACA JUGA:

Diketahui, Twitter juga memberikan label yang sama pada Voice of America, kantor media independen yang didanai pemerintah Amerika; dan BBC Inggris. Seperti juga NPR, Twitter melabel VOA dan BBC sebagai “media yang didanai pemerintah,”

deskripsi yang lebih umum digunakan untuk menggambarkan saluran propaganda yang dikontrol oleh pemerintah.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement