Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angin Bahorok & Musibah Cassa

Risna Nur Rahayu (Okezone) , Jurnalis-Jum'at, 30 September 2011 |15:46 WIB
Angin Bahorok & Musibah Cassa
Kondisi pesawat Cassa 212 milik PT NBA (Repro: okezone)
A
A
A

Sindonews.com - Pesawat Cassa 212-200 milik Nusantara Buana Air (NBA) yang mengalami musibah ditemukan menyangkut di atas pohon di kawasan Hutan Geleng Pintu, Sinambah, perbatasan antara Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.

Informasi dari Pangkalan Udara TNI AU Medan, pesawat nahas tersebut masih dalam keadaan utuh, namun pintu pesawat terbuka. Sementara bagian kepala pesawat patah akibat menabrak pohon.

Apa penyebab pesawat itu jatuh hingga nyangkut di pohon?
Kasi Data dan Informasi BMKG Polonia Medan, Hartanto memprediksi pesawat itu hilang kendali dan jatuh setelah diterpa angin kencang dari arah depan. "Hantaman angin itu membuat pesawat tidak stabil, bahkan pilot harus menambah kecepatan agar kecepatan menjadi normal," katanya di Medan, Jumat (30/9/2011).

Selain itu, rute penerbangan Medan menuju Kutacane dari kemarin hingga hari ini, terdapat banyak gumpalan awan. Awan tersebut akan membuat pesawat berguncang. Prediksi soal kondisi angin dan cuaca BMKG yang tak bersahabat juga dibenarkan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas).

Kepala Basarnas Marsma Daryatmo mengakui, angin menjadi kendala terberat evakuasi para korban melalui udara. "Angin Bahorok saat ini kencang. Jadi kami mengalami kendala," katanya.

Menurut Hartanto, kecepatan angin siang ini mencapai 20 knot. Hal ini riskan untuk segala bentuk penerbangan. Karena itu BMKG mengimbau pesawat dan helikopter Tim SAR yang melakukan evakuasi korban, untuk berhati-hati. “Kecepatan angin di lokasi memang cukup kencang mencapai 20 knot,” jelasnya.

Dia menambahkan selain angin kencang, cuaca di lokasi juga berubah dengan cepat. Kawasan hutan di Kecamatan Bahorok terpantau sedang musim hujan. “Sampai tiga hari ke depan, wilayah Bahorok masih diguyur hujan,” sebutnya.

Sekadar diketahui, angin Bahorok adalah nama jenis angin Fohn yang bertiup di Deli, Serdang. Angin puting beliung ini bersifat panas dan kering, datangnya setelah hujan deras disertai angin. Angin ini mampu merusakkan apa saja di sekitarnya.

Pada 4 September 2009 lalu, angin Bahorok kembali menyerbu wilayah Deli Serdang, Sumatera Utara. Ratusan rumah hancur setelah diterjang angin puting beliung itu. Kerusakan parah menimpa rumah-rumah berdinding kayu.

Ciri-ciri angin bahorok adalah sebelumnya hujan deras disertai angin datang tiba-tiba tanpa mendung terlebih dahulu, suhu di sekitar agak panas dan kering. Tidak ada indikasi waktu kapan angin bahorok ini bertiup. Wilayah Deli merupakan salah satu yang paling sering dilanda angin Bahorok.

Simpang-siur
Sementara itu Tim SAR hingga saat ini belum mencapai lokasi jatuhnya pesawat Cassa 212-200. Untuk evakusasi korban, setidaknya ada 20 buah kantong jenazah yang sudah disiapkan tim SAR. Kantong jenazah tersebut sudah dibawa ke Posko SAR Bahorok.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara Ahmad Hidayat mengatakan, timnya juga menyiagakan 15 unit ambulans untuk melakukan evakuasi awak pesawat. Dalam situasi cemas yang dialami keluarga korban, beredar kabar jika ada kontak komunikasi antara pilot dengan pihak Maskapai NBA. Informasi ini diperoleh dari Kementerian Perhubungan.

Kapuspom Publik Kemenhub Bambang S Ervan, menyebutkan salah satu pilot sudah menghubungi pihak maskapai. “Informasi yang kami terima, pihak maskapai sudah mendapat kontak langsung dari pilot di lokasi kejadian,” katanya.

Bambang menjelaskan, belum diketahui secara pasti komunikasi antar keduanya. Karena informasi yang berkembang, saat terjadi kontak tidak berjalan dengan baik “Yang jelas ada kontak antara maskapai dan pilot, tapi karena sinyal tidak bagus, putus-putus sehingga tidak jelas apa yang dibicarakan,” ujarnya.

“Tapi, setidaknya itu sinyal baik dan ada harapan penumpang masih bisa kita diselamatkan,” sambungnya. Kendati demikian, dia belum bisa membeberkan bagaimana kondisi terakhir korban. Karena memang hingga sore ini tim belum tiba di lokasi kejadian. Anehnya, kabar ini dibantah Maskapai NBA. “Tidak ada, sampai sekarang tidak ada komunikasi itu,” kata Kepala PT NBA cabang Medan, Zulkifli saat dikondirmasi okezone.

Jika ada komunikasi tersebut, lanjutnya, dia pasti mengetahuinya. Sementara itu, PT NBA masih menyerahkan proses evakuasi dilakukan oleh tim Basarnas dan tim lainnya. “Kami menyerahkan ke Basarnas untuk evakuasi,” tandasnya.

Seperti diberitakan, pesawat jenis Cassa dengan nomor penerbangan BA 823, terbang dari Polonia Medan sekitar pukul 07.28 WIB. Pesawat registrasi PK-TLF tersebut seharusnya tiba di Bandara Alas Leuser pada pukul 08.00 WIB. Namun, sepuluh menit sebelum mendarat, pesawat berisikan 18 awak tersebut hilang kontak di kawasan Bahorok Langkat, sekitar 26 kilometer dari bandara tujuan.




(Dadan Muhammad Ramdan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement