PADANG - Ika Hendriyani, balita asal Kabupaten Damasraya, Sumatera Barat, yang wajahnya disiram cuka karet, kini masih menjalani perawatan intensif di RSUP M Djamil Padang. Ika ditangani tim dokter yang terdiri dari spesialis kulit dan kelamin serta spesialis mata.
Kemala Sayuit, dokter spesialis mata RSUP M Djamil, Jumat (2/12/2011), mengatakan sekira 30 persen permukaan kornea Ika rusak hangus dan rusak terkena cuka karet, namun dia memastikan mata bocah dua tahun itu bisa diselamatkan dari ancaman kebutaan.
Pantauan di bangsal perawatan, Ika sesekali meronta kesakitan dan menangis karena siraman cuka karet sangat perih. Tidak hanya di matanya, namun juga di seluruh wajahnya.
Untuk mengurangi pedih orangtua korban, Syahirman, harus memberikan obat tetes dan salep di kelopak mata yang masih tertutup akibat pembekuan getah karet di kulit wajah. Dibutuhkan waktu sepekan untuk bisa membuka kelopak mata yang tertutup.
Sementara itu orangtua Ika sudah melaporkan penyerangan tersebut ke kepolisian setempat. Pelaku hingga kini belum teridentifikasi, dugaan sementara penganiayaan bermotif dendam pribadi.
Seperti diberitakan, Ika asal Sitiung Tiga, Kabupaten Damasraya, Sumatera Barat, diserang di rumahnya saat listrik rumah padam. Korban saat itu sedang tertidur di kamarnya.
Menurut Sudarmi, ibu korban, seseorang riba-tiba masuk dan langsung menyiramkan cuka karet ke wajah korban. Siraman cairan berbahaya itu juga membuat kulit wajah Ika rusak.
Syahirman, yang bekerja di perkebunan karet, memastikan cairan itu adalah cuka getah karet. Air cuka karet adalah jenis air keras yang berfungsi membekukan getah karet. Cairan itu mengandung asam formiat yang berbahaya jika terkena kulit.
(Anton Suhartono)