Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasokan Gas Turun, Italia Lakukan Penghematan

Khairisa Ferida , Jurnalis-Selasa, 07 Februari 2012 |11:52 WIB
Pasokan Gas Turun, Italia Lakukan Penghematan
Cuaca dingin yang melanda wilayah Eropa (Foto : The Daily Beast)
A
A
A

ROMA - Pemerintah Italia mulai memberlakukan langkah darurat untuk menghemat pasokan gas. Hal ini disebabkan cuaca dingin ekstrim yang melanda hampir seluruh negara-negara Eropa.

Cuaca dingin ekstrim telah membuat pasokan gas dari perusahaan gas terbesar milik Rusia Gazprom menurun. Sementara konsumsi gas selama cuaca dingin ekstrim terus meningkat di negara-negara Eropa.

Untuk mengantisipasi berkurangnya pasokan gas Pemerintah Italia telah memberlakukan kebijakan penghematan dengan mengalihkan beberapa pembangkit tenaga listrik ke minyak.

Pemerintah juga akan memotong sejumlah pasokan gas kepada perusahaan industri untuk dialihkan ke rumah-rumah penduduk agar kondisi tetap hangat.

Selain itu pemerintah juga menghimbau pihak swasta agar sebisa mungkin melakukan upaya penghematan untuk mengamankan pasokan gas domestik.

"Situasi saat ini dalam keadaan kritis. Pemerintah dan para pelaku industri tengah membicarakan situasi ini di Roma," ujar Menteri Perindustrian Italia Corrado Passera seperti dikutip BBC Selasa, (7/2/2012).

Setidaknya 24 orang dilaporkan tewas dalam kondisi cuaca dingin ekstrim yang membuat suhu di Milan mencapai minus 10 derajat celcius. Salju tebal dilaporkan juga ikut menutupi Colosseum Roma.

Beberapa hari lalu, perusahaan gas raksasa Rusia, Gazprom, telah mengeluarkan pernyataan terkait pihaknya yang tidak dapat memenuhi volume tambahan yang diajukan oleh Eropa Barat.

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Rusia juga telah menekankan agar Gazprom menjadikan pasokan gas di Rusia sebagai prioritas utama di tengah kebutuhan domestik yang juga semakin meningkat.

Sementara itu cuaca dingin ekstrim yang melanda Eropa lebih dari sepekan lalu, terus menimbulkan korban jiwa. Hingga Senin (6/2/2012) korban tewas dilaporkan sudah mencapai 360 jiwa.

Berkurangnya pasokan dari Rusia dikhawatirkan dapat membuat situasi bertambah buruk, karena masyarakat Eropa sangat menggantungkan suplai gas dari Negeri Beruang itu untuk menyalakan penghangat ruangan.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement