Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gunung Marapi kembali meletus

Wahyu Sikumbang (Sindo TV) , Jurnalis-Jum'at, 18 Mei 2012 |10:36 WIB
Gunung Marapi kembali meletus
Aktifitas Gunung Marapi (Foto: Wahyu Sikumbang (Sindo TV))
A
A
A

Sindonews.com - Gunung Marapi di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatara Barat (Sumbar) kembali erupsi. Dari Kota Bukittinggi, Gunung Marapi tampak jelas mengeluarkan asap hitam disertai abu vulkanik.

Letusan terakir Jumat pagi (18/5/2012) Marapi mengeluarkan letusan vulkanik berwarna abu-abu tebal setinggi 600 meter. asap hitam setinggi 600 meter tampak mengepul keluar dari kawah di puncak gunung marapi tepat pukul 07.16 WIB.

Menurut Pos Pemantau Gunung Marapi di Bukittinggi selama Mei, Gunung Marapi mengalami erupsi atau letusan teramati sebanyak empat kali dengan ketinggian letusan 400 hingga 800 meter berupa letusan berwarna abu-abu tebal.

Terkait aktivitas gunung ini tidak otomatis membuat warga cemas. Aktifitas warga di sekitar masih normal. Petugas pos pengamatan Gunung Api Marapi, Suparmo mengatakan saat ini aktivitas Marapi masih cukup tinggi.

"Sejak 1 hingga 15 Mei, Gunung Marapi tercatat telah mengeluarkan letusan dan hembusan sebanyak 41 kali. Sedangkan gempa tektonik jauh dan lokal tercatat sebanyak 43 kali dan gempa vulkanik 30 kali," ujar Supadmo menjelaskan.

Salah satu gunung aktif di Sumbar ini telah mengalami peningkatan aktifitas sejak 3 Agustus 2011 lalu. Hingga kini gunung berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus waspada atau berada pada level dua di atas aktif normal.

Gunung Marapi sendiri menurut Warseno berkarakter letusan abu yang sering jatuh di kawasan puncak radius tiga kilometer.

Dalam status waspada ini Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melarang aktivitas warga serta pendakian gunung hingga radius tiga kilometer dari puncak Marapi.(azh)


(Hariyanto Kurniawan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement