BANDUNG - Keinginan keluarga Suhendar, warga Kampung Bojong Koneng, RT2/12, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), untuk bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik, pupus sudah. Pasalnya, sang istri Entin Karini,33, yang belum sebulan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura, tewas setelah terjatuh dari lantai empat apartemen tempat majikannya. Â
Â
Kematian korban sontak saja membuat pihak keluarga terpukul. Mengingat keinginan Entin pergi menjadi TKW, supaya kedua anaknya bisa mengenyam kehidupan dan pendidikan yang tinggi. Karena, selama bekerja tiga tahun sebagai distributor minuman kesehatan dipandang tidak mencukupi. Apalagi Suhendar pun hanyalah buruh serabutan sebagai kuli bangunan.
Follow Berita Okezone di Google News
Â
"Kaget dan tidak percaya," ucap Suhendar,37, Minggu (20/5/2012).
Â
Ia mengaku baru mendapatkan kabar kematian istrinya pada Sabtu (19/5) pagi kemarin, dari aparat desa. Sedangkan istrinya dikabarkan meninggal pada Kamis (17/5), setelah dua hari dirawat di rumah sakit.
Â
Menurut dia, istrinya berangkat menjadi TKW pada Februari dan sempat mendapatkan pelatihan di Jakarta sebelum kemudian diberangkatkan dan ditempatkan di Singapura sebulan yang lalu. Ia pun mengaku belum sempat menelfon istrinya, sehingga pertemuan dan percakapan terakhirnya adalah pada saat istrinya berangkat.
Â
Disinggung mengenai kematian Entin yang jatuh dari lantai empat, ayah dua anak ini hanya menganggap itu sebagai musibah. Sebab ia yakin saat berangkat kondisi istrinya dalam keadaan sehat. Dirinya memang memberikan restu keberangkatan istrinya menjadi TKW, meskipun berat mengingat ini adalah kali pertama ia menjadi TKW. Ia pun memberanikan diri melihat jasad istrinya, pada saat jenasahnya tiba di rumah duka pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Â
"Saya tidak punya firasat apapun juga dan menyerahkan semua urusan kepada Disnaker untuk pengurusan segala sesuatunya," sambungnya.
Â
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Tramsmigrasi (Disnaketrans) KBB, Sutrisno akan menjamin semua hak-hak korban. Ia yang datang bersama PJTKI yang memberangkatkan Entin, dari PT Elkarim Makmur Sentosa, Sukamto, akan memperjuangkan asuransi yang berhak diterima korban. Sedangkan untuk gaji karena belum sebulan bekerja ia tidak mendapatkannya. Namun majikannya memberikan uang duka kepada pihak keluarga sebesar 1.500 dollar Singapura.
Â
"Yang sedang kami perjuangkan adalah asuransi dalam negeri dan luar negeri untuk korban, karenanya kami membutuhkan dokumen pelengkap dari pihak keluarga," tutur Sutrisno.
Â
Caption Foto : Suami Entin Karini, Suhendar memperlihatkan foto istrinya yang dikabarkan meninggal dunia di Singapura setelah terjatuh dari lantai empat apartemen tempatnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
(Munir)