Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Annan niat bentuk kelompok internasional untuk selesaikan masalah Suriah

Yesi Syelvia , Jurnalis-Jum'at, 08 Juni 2012 |11:37 WIB
Annan niat bentuk kelompok internasional untuk selesaikan masalah Suriah
Kofi Annan utusan perdamaian internasional untuk Suriah (bawah), (Xinhuai)
A
A
A

Sindonews.com –  PBB dan Liga Arab mengusulkan pembentukan kelompok internasional untuk mengupayakan kembali penghentian aksi kekerasan yang terjadi di Suriah. Kelompok ini nantinya akan mempertemukan negara penting di dunia dan negara yang terletak di kawasan Timur Tengah untuk membahas tahap awal proposal perdamaian bagi Suriah.
 
“Saya mengusulkan pembentukan sebuah kelompok kontak internasional Suriah. kelompok ini nantinya akan kembali mengusahakan perdamaian dan menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di Suriah,” ungkap utusan perdamaian PBB dan Liga Arab, Kofi Annan seperti diberitakan dalam Xinhua, Jumat (8/6/2012)
 
Annan berharap pembentukan kelompok ini dapat membuat pihak barat menjadi satu suara dengan pemerintah China dan Rusia. Keduanya sejak awal telah memveto resolusi perdamaian DK PBB untutk Suriah. Baik Rusia Maupun China, menolak intervensi militer secara paksa, guna mengulingkan rezim pemerintahan yang berkuasa.
 
Tidak hanya mengajak China dan Rusia terlibat dalam kelompok konta internasional, Annan juga mengajak Iran untuk terlibat.  "Iran adalah negara yang punya peran penting di Timur Tengah, dan saya harap pemerintah Iran bersedia hadir untuk bersama-sama merundingkan resolusi yang terbaik untuk menyelesaikan krisis di Suriah,” ungkap Annan
 
Annan mengatakan, kelompok ini akan duduk bersama mencari akar permasalah dan menciptakan sebuah peta bagi semua orang di Suriah untuk keluar dari krisis yang mereka hadapi.
 
Kehadiran negara-negara yang memiliki pengaruh ini diharapkan mampu mempengaruhi kedua belah pihak yang bertikai, membantu mereka membuat kemajuan untuk menciptakan perdamaian.
 
Selain itu, Annan juga berusaha menyakinkan berbagai pihak bahwa, krisis yang terjadi di Suriah berbeda dengan krisis yang terjadi di Libya. Krisis ini tidak akan meledak, bisa saja meledak di wilayah pinggiran. Nampaknya mustahil, karena tidak ada pihak yang menginginkan hal ini akan terjadi.
 
Sejauh ini pemerintah Suriah gagal menjalankan enam poin proposal yang telah disepakati dengan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Kofi Annan. Kemarin di sela-sela pertemuan pembahasan implementasi enam point rencana perdamian bagi Suriah  dengan Annan. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon serta Sekretaris Liga Arab Jenderal Nabil Elaraby sepakat mengatakan kegagalan Pemerintah Suriah mengimplentasikan semua poin kesepakatan bukanlah hal yang mengejutkan.
 
"Meskipun pemerintah Suriah telah sepakat untuk mengimplementasikan enam poit rencana, PBB juga telah mengirimkan tim pengamat untuk mengawasi gencatan senjata. Saya sadari rencana tersebut tidak berjalan sesuai rencana," ungkap Annan seperti diberitakan dalam Xinhua, Jumat (8/6/2012).
 
Dua minggu berselang pembunuhan di Desa Houla yang menewaskan 100 orang penduduk setempat. 70 orang penduduk di Al-Qubayr kembali menjadi korban pembunuhan.
 
"Pembunuhan masal harus dihentikan. Tindakan kejam ini tidak boleh menjadi hal yang wajar," ungkap Annan
 
Selama dua bulan menjadi utusan PBB dan Liga Arab, Annan mengatakan ia masyarakat internasional bisa merumuskan solusi bagi krisis di Suriah. Namun, kami kesulitan untuk mengimplementasikan rencana tersebut di lapangan. Pasalnya, kedua pihak yang bertikai sama-sama mendapatkan pengaruh kuat dari pihak asing.
 
 
 

(Hariyanto Kurniawan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement