LONDON - Kali ini, sejarahwan melontarkan klaimnya atas kematian mendiang mantan Pemimpin Uni Soviet Josef Stalin yang mendinggal pada 5 Maret 1953 silam. Menurutnya, Stalin meninggal karena diracun Pemimpin Yugoslavia Josip Broz Tito.
Sejarahwan asal Slovenia menemukan surat di kantor Stalin yang ditulis oleh Tito. Dua pemimpin negara itu terlihat sering mengalami perseteruan. Tito menggunakan Perang Dunia II untuk melancarkan revolusi untuk memisahkan Yugoslavia dari ni Soviet.
Gabungan antara kebanggaan, keterancaman, dan kecemburuan juga mendorong Stalin untuk merencanakan pembunuhan ke Tito. Tidak kurang dari 22 percobaan pembunuhan dilakukan Stalin kepada Tito.
Dalam surat itu, Tito menulis, "Berhentilah mengirimkan seseorang untuk membunuh saya. Kami sudah menangkap lima orang di antara mereka, salah satunya menggunakan bom dan satu lagi membawa senapan. Bila kau (Stalin) tidak menghentikan aksi ini, saya akan mengirim satu orang keMoskow dan tidak akan mengirimkan orang kedua." Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (19/7/2012).
Sejarawan itu pun mengklaim, Stalin tewas diracun dan pelaku pembunuhan itu adalah Tito. Salah seorang sejarahwan bernama Joze Pirjavec juga mengutarakan sejumlah bukti dan kronologis tewasnya Stalin dalam bukunya yang berjudul "Tito in Tovarisi."
Pirjavec mengatakan bahwa Tito sadar, Stalin tidak akan pernah berhenti menghentikan upaya percobaan pembunuhan sebelum Tito wafat. Pirjavec pun yakin, surat itu bukanlah ancaman palsu namun sebuah pernyataan tegas dan fakta.
Namun cukup ironis, kesalahan utama dalam tewasnya Stalin adalah karena kesalahan Stalin sendiri, terlepas dari apakah benar Stalin dibunuh agen Tito atau stroke. Selama memimpin Uni Soviet, Stalin juga sudah sering melakukan pembunuhan dan memberlakukan hukum yang ketat. Stalin tidak akan membiarkan dirinya diganggu.
Salah seorang yang melihat Stalin menderita stroke adalah penerusnya sendiri, Nikita Khruschev. Khruschev justru mengatakan bahwa Stalin tidak terlihat sedang sakit.
Stalin ditemukan tergeletak dilantai oleh para pengawalnya. Stalin yang usai bertemu Khruschev itu, tidak dapat bergerak, jam tangannya rusak dan menunjukkan pukul 18.30.
Para pengawalnya tidak meminta bantuan medis karena sejumlah alasan dan polisi rahasia pun datang. Pirjavec sepakat dengan beberapa pendapat para sejarahwan yang mengatakan bahwa para pengawal mulai mencoba untuk menghilangkan barang bukti.
Ketika tim medis datang, Stalin lumpuh dan muntah darah. Namun Stalin sadar selama beberapa hari dan pada 5 Maret, pria berkumis itu sesak napas dan meninggal dunia di tempat tidurnya. Menurut pejabat Uni Soviet, Stalin tewas karena pendarahan otak akibat stroke. Namun Pirjavec kembali mengklaim, Stalin meninggal karena racun potasium sianida.
Pirjavec mengatakan hal demikian karena adanya surat ancaman yang dilayangkan oleh Tito, beberapa jam sebelum Stalin stroke. Khruschev pun dikabarkan meminta maaf pada Tito yang sempat diancam mati oleh Stalin.
"Kau melakukan hal yang terbaik untuk melindungi dirimu. Kau memiliki pengawal dan informan yang baik, yang selalu memberikanmu informasi tentang apa yang direncanakan Stalin padamu," ujar Khruschev.
Tito pun membalas, "Stalin tahu, saya dijaga dengan baik. Setelah beberapa ancaman itu dilontarkan olehnya dengan mengirimkan pembunuh, Stalin tampak sedikit takut."
(Aulia Akbar)