Warga Bima Blokir Jalan, Jalur Trans-Sumbawa Lumpuh
BIMA - Ratusan truk dan mobil pribadi terpaksa di parkir di pinggir jalan trans Sumbawa sejak pagi ini karena puluhan warga Godo, Kecamatan Woha, melakukan pemblokiran jalan. Aksi ini adalah aksi balasan setelah kemarin ribuan warga Desa Samili dan Desa Kalampa merusak dan membakar puluhan rumah warga Godo.
Warga menutup jalan dengan menempatkan sisa sisa perabot rumah tangga yang terbakar di tengah jalan. Mereka juga memalang jalan dengan kayu sisa bangunan yang terbakar dan menumpuk batu di tengah jalan.
Aksi pemblokiran jalan ini melumpuhkan jalan satu-satunya yang menghubungkan Pulau Lombok dan Sumbawa dengan Pulau Sumba dan Flores. Selain itu, aksi ini juga menutup akses ke Bandara Sultan Salahudin Bima dari Kota Dompu dan Kabupaten Bima bagian Barat. Sejumlah warga Dompu terpaksa menyewa perahu nelayan menyeberangi teluk Bima untuk menuju ke Bandara dan ke Kota Bima.
Pantauan di lapangan, ratusan polisi tampak berjaga-jaga di sepanjang jalan Trans Sumbawa di kilometer 40. Polisi tidak melakukan tindakan apapun dan hanya terlihat menonton aksi puluhan warga Godo ini.
Warga Godo merasa kecewa dengan tindakan polisi yang terkesan membiarkan aksi amuk masa yang terjadi kemarin.
Gufron, salah seorang warga Godo, mengatakan Polisi dan aparat keamanan nyaris tidak berbuat apapun saat terjadi perusakan dan pembakaran rumah warga Godo. Akibatnya, tak satupun rumah warga Godo yang utuh. Semuanya hangus terbakar.
Informasi dari Kesbang Linmas Kabupaten Bima, jumlah rumah warga Godo yang hancur terbakar sebanyak 98 rumah. Pengamatan di lapangan, sepanjang mata memandang, hanya terlihat puing-puing rumah yang hancur. Hanya ada satu bangunan masjid di tengah-tengah kampung Godo yang nampak masih utuh.
(Muhammad Saifullah )
