SURABAYA - Rekaman video berisi kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) SMA yang mengandung unsur perpeloncoan menjadi pembicaraan hangat di Jawa Timur.
Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, turun tangan mengecek dugaan kekerasan yang dilakukan siswa senior SMA Bina Bangsa itu dengan mendatangi sekolah tersebut pagi tadi.
Dalam pertemuan dengan wakil wali kota, Rabu (3/10/2012), pihak SMA Bina Bangsa, Surabaya, membantah keras ada praktik perpeloncoan, termasuk ada siswa yunior dipaksa meminum air lumpur.
Dia mengaku setuju dengan LDKS yang tidak mengandung unsur kekerasan. ”Saya selalu sampaikan kepada para guru dan siswa, teori-teori psikologi untuk mengubah perilaku sudah berkembang, tidak perlu teriak-teriak lagi,” tutur Bambang.
Meski demikian, dia tetap menegur pihak sekolah karena dalam pelatihan itu para senior memberi minum air sungai yang belum dimasak.
Sementara itu, Ketua OSIS SMA Bina Bangsa, Arif Al Gozar, menjelaskan, air berwarna kehitaman itu bukan lumpur, melainkan kopi yang dicampur jeruk, biskuit, gula, dan garam.
Air hitam itu diberikan kepada calon pengurus OSIS SMA Bina Bangsa dalam acara LDKS yang diadakan di Coban Rono, Malang.
Ramuan kopi itu, jelas Arif, diberikan agar para siswa mengenal pahit, asam, dan manisnya kehidupan. "Itu sudah kami tes. Saya sendiri menyicipi dan enggak apa-apa,” kata Arif.
Arif juga menjelaskan tentang siswa yang direndam dalam air dan disuruh merangkak. Menurut dia, semua itu dilakukan untuk membentuk mental para calon pengurus OSIS.
(Anton Suhartono)