SUMENEP - Kekerasan terhadap siswa terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gara-gara tidak menggunakan seragam praktik kerja lapangan (PKL), seorang siswa SMK negeri babak belur dihajar gurunya. Pemukulan tersebut mengundang kemarahan keluarga dan tetangga korban. Mereka mendatangi sekolah tersebut.
MA, siswa kelas 11, babak belur setelah dipukul gurunya saat acara penutupan PKL di sekolah tersebut. Akibatnya, wajah MA lebam dan matanya bengkak hingga tidak bisa dibuka.
MA menuturkan, dia tiba-tiba dipukul gurunya berinisial Ha hingga tiga kali. “Sekarang pelepasan magang. Saya tidak menggunakan seragam magang itu. Banyak teman-teman saya yang tidak berseragam, tapi cuma saya yang dipukul. Kena mata, ditempeleng tiga kali,” ujar MA, Kamis (10/1/2013).
Aksi kekerasan guru tersebut mengundang kemarahan warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep, yang tak lain keluarga dan tetangga korban. Puluhan warga mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban guru yang melakukan pemukulan.
Kepala sekolah SMK tersebut mengakui bahwa seorang gurunya telah memukul MA. Kepala sekolah mengatakan, MA merupakan siswa nakal dan sering melanggar aturan sekolah.
“Kalau kita lihat ke belakang, MA sering melanggar aturan sekolah. Anak itu banyak sekali kasusnya, sering dipanggil BP. Sebelumnya sudah diwanti-wanti untuk menggunakan seragam, tapi anak ini tidak berseragam. Mungkin gurunya hilang kesabaran,” terangnya.
Dia berharap kasus ini berujung damai. Pihak sekolah berjanji akan menanggung biaya pengobatan MA.
(Kemas Irawan Nurrachman)