DENPASAR- Jajaran Kepolisian Daerah Bali mengerahkan dua pertiga kekuatannya guna mengamankan pertemuan Internasional Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua Kabupaten Badung. Penjagaan dan pengamanan itu, setara dengan saat peringatan Bom Bali I pada 12 Oktober 2012.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi mengungkapkan, telah mempersiapkan dari sisi personel maupun pemetaaan potensi gangguan dan ancaman yang mungkin muncul. "Kita melakukan pengamanan BDF, serupa dengan saat peringatan Bom Bali I beberapa waktu lalu. Kita kerahkan antara 1.000 sampai 1.200 personel," kata Hariadi saat dihubungi Minggu (27/10/2012).
Mengingat pertemuan dunia itu akan dihadiri ribuan delegasi dan puluhan kepala negera dan pejabat dunia lainnya, kepolisian akan memberi atensi penuh.
Sampai saat ini, dipastikan sudah ada 15 kepala negara dari beberapa kawasan Asia Pasifik menyatakan akan hadir dalam ajang yang akan digelar bulan November mendatang.
Selain, jajaran Polda Bali, untuk pengamanan BDF yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga diperkuat dengan personel Mabes Polri. "Mabes Polri ikut mem-backup," tandas Hariadi tanpa mau merinci lebih jauh.
Demikian juga, jajaran TNI dan kekuatan samping lainnya termasuk pecalang atau satuan pengamanan desa adat, juga akan dilibatkan untuk mengamankan jalannya BDF. Sedangkan, untuk mengecek kesiapan personel dalam pengamanan akan dilaksanakan gelar pasukan pada H-1 mendatang.
Secara terpisah, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Wayan Suarjaya juga menyatakan kesiapannya mendukung tugas kepolisian dalam mengamankan BDF.
"Kami rutin melakukan patroli di perairan Bali memberi perhatian ke pintu-pintu masuk di pelabuhan utama maupun pintu-pintu tikus, mengantisipasi segala kemungkinan," tambahnya.
Dijelaskan, selain kapal perang TNI AL yang akan melakukan pengamanan di wilayah perairan, juga akan melibatkan kapal perang negara lainnya yang ikut dalam BDF.
(Muhammad Saifullah )