SURABAYA - Puluhan aktivis DKW Garda Bangsa menggelar aksi tabur bunga di Jembatan Merah. Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan. Selain menggelar aksi tabur bunga, underbow Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menggelar doa bersama di lokasi tersebut.
"Di tempat ini banyak pejuang yang gugur saat pertempuran 10 November. Di tempat ini pula banyak kader-kader NU yang gugur," kata Sekretaris DPW PKB Jatim, Thoriqul Haq dalam orasinya di Jembatan Merah, Jum'at (9/11/2012).
Ia menceritakan, sejarah penting bangsa Indonesia ini tak lepas dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya ini. Dalam pertempuran tersebut, selain menewaskan ribuan pejuang Indonesia, juga membuat nyawa Brigadir Jenderal Mallaby, melayang.
"Tabur Bunga ini adalah untuk menghormati para pejuang yang gugur dalam peristiwa 10 November ini. Sebagai generasi saat ini harus menghormati jasa para pejuang itu," katanya.
Ia juga menceritakan, saat kedatangan Sekutu dan Belanda di Surabaya, Presiden Soekarno menemui KH Hasyim Asy'ary di Ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kedua tokoh tersebut membahas situasi terkait kedatangan Pasuka Sekutu di bawah komando Inggris.
Saat itu, Presiden Soekarno meminta pendapat terhadap pendiri NU itu terkait sikap kedatangan sekutu itu. Sebagai negarawan sejati, Kiai Hasyim bersedia memenuhi permintaan bantuan Soekarno menghadapi ancaman pasukan Sekutu. Seokarno meminta KH Hasyim Asy'ary dan warga pesantren untuk tidak segan-segan dalam bertempur.
"Dari sini terlihat jelas bagaimana peran NU dalam pertempuran 10 November hingga keluarnya Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ary. Namun saat ini, banyak dilupakan peran NU itu. Dengan tabur bunga ini kita juga mengingatkan kepada masyarakat terhadap peran NU agar tidak terlupakan," tukasnya.
(Muhammad Saifullah )