Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kasus Musi Rawas Sarat Muatan Politik

Susi Fatimah , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2013 |13:50 WIB
Kasus Musi Rawas Sarat Muatan Politik
La Ode Ida (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua DPD La Ode Ida mengaku prihatin dengan insiden berdarah di Musi Rawas, Sumatera Selatan Senin, 29 April lalu. La Ode menduga peristiwa itu tidak akan terjadi jika proses pemekaran berjalan dengan mulus.

La Ode menjelaskan bahwa Musi Rawas Utara mengajukan diri sebagai otonomi baru sejak 2011 lalu ke DPD. Dokumen yang diterima DPD sudah dalam kondisi lengkap.

"Dokumennya sudah lama masuk ke DPD. Tidak ada yang salah. Dokumen sudah lengkap, jadi sebetulnya tidak ada lagi alasan untuk menunda mengesahkannya menjadi sebuah otonomi baru," ujar La Ode dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (2/5/2013).

Namun, lanjutnya, belakangan pemekaran tersebut dimunculkan fakta-fakta baru sehingga terjadinya penundaan pemekaran. La Ode menduga munculnya persoalan lantaran adanya politik transaksional yang tidak memuaskan.

"Kondisi ini juga perlu kita curigai jangan sampai ada tradisi transaksional yang tidak memuaskan satu pihak yang akhirnya mengacu pada politik buying time," tegasnya.

Atas peristiwa itu, pihaknya meminta kepada pemerintah dan DPR bertanggungjawab atas tewasnya empat warga akibar kerusuhan tersebut. "Pemerintah dan DPR harus bertanggung jawab atas meninggalnya empat warga Musi Rawas karena ini buah politik buying time dari pihak pemerintah yang sebetulnya tidak perlu lagi mengulur-ulur waktu," katanya.

Unjuk rasa warga Muara Rupit terjadi pada Senin lalu sekira pukul 10.00 WIB di Musi Rawas. Unjuk rasa melibatkan sekira 500 orang yang menuntut pemekaran Musi Rawas Utara (Muratara).

Namun, pemekaran tersebut gagal dan warga pun melakukan aksi pemblokiran Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum). Tak hanya itu, warga juga melakukan pembakaran dua Mapolsek yang ada di sana.

Pasca bentrokan tersebut, empat warga meninggal dunia. Mereka adalah Padillah (45), Nikson (20), Suharto (18) dan Rinto yang belum teridentifikasi secara jelas.

Sedangkan, enam personil Polres Musi Rawas mengalami luka serius, yakni Aiptu Fahrudin, Aiptu Barliano, Aiptu Aman Hidayat, Brigpol Ira Herdiansyah, Briptu Oyon, Brigadir Andi Feriansyah.

(Dede Suryana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement