Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilgub NTT Jadi Ajang Judi, Ada yang Bertaruh Puluhan Juta

Dion Umbu Ana Lodu , Jurnalis-Kamis, 23 Mei 2013 |11:39 WIB
Pilgub NTT Jadi Ajang Judi, Ada yang Bertaruh Puluhan Juta
Suasana pencoblosan Pilgub NTT putaran kedua (Dok: Dion/Sindo TV)
A
A
A

SUMBA TIMUR - Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) putaran kedua yang digelar hari ini dijadikan ajang taruhan oleh sejumlah warga di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Taruhan mulai dari nominal ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.

Selain bertaruh secara perorangan, ada pula yang bertaruh secara berkelompok. Uang dikumpulkan oleh seseorang kemudian dipertaruhkan dengan kelompok lainnya.

Meski taruhan tersebut masuk kategori judi, namun polisi sulit mengungkap kasus ini. Pasalnya, praktik judi pilgub ini rapi dan sangat tertutup.

Sejumlah peserta judi menjelaskan, pada putaran kedua pilgub ini mereka bertaruh lebih besar dibanding putaran pertama.

“Kalau yang putaran pertama kami menang Rp10 juta, kali ini kami pasang lebih,” ujar pria yang meminta namanya tidak dipublikasikan itu, Kamis (23/5/2013).

Sementara itu, hasil pantauan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Waingapu, sejak pagi hingga siang ini terjadi penurunan partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suara.

“Saya lihat kecenderungan turun partispasi pemilih berkisar 30 persen dibanding dengan putaran pertama lalu. Saya tadi sudah sempat pantau di beberapa TPS kecendrungannya seperti itu. Kalau di kota saja kecendrungan seperti ini, apalagi di desa-desa,” ungkap seorang anggota Panwas Kecamatan Kambera saat ditemui di salah satu TPS di Kelurahan Kambaniru.

Putaran kedua diikuti dua pasaang, yakni calon incumbent, Frans Lebu Raya-Esthon Foenay dan Beny Litelnoni-Paulus Tallo.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement