JAKARTA - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto angkat bicara soal kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada kerusuhan Mei 1998 yang mengaitkan dirinya.
Menurut Wiranto, tudingan kalau dirinya melakukan penculikan terhadap beberapa aktivis adalah sebuah kesalahan.
"Pada saat kejadian posisi saya mengamankan negeri ini, bukan mengambil bagian dari permasalahan negeri ini," kata Wiranto, saat berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu.
Dia pun menyebutkan kondisi negara saat itu dalam keadaan kritis atau national disorder. Namun, situasi Mei 98 tersebut bisa diselesaikannya selama tiga hari.
"Saya selesaikan selama tiga hari, 13 Mei mulai, 14 Mei meledak dan 15 Mei sudah bisa saya amankan," jelasnya.
Wiranto pun membandingkan keberhasilannya dengan negara-negara yang saat ini dalam keadaan kritis seperti Mesir dan Suriah yang memakan korban sipil hingga ribuan. "Kami bisa selesaikan dalam waktu singkat, kalau melanggar HAM, HAM yang mana?," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Panglima ABRI ini juga menyampaikan kejadian Mei 98 bukanlah suatu yang didesain, namun merupakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemeritahnya lagi.
(Misbahol Munir)