MAKASSAR - Desakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera mencopot tiga menteri dari PKS lantaran tak sejalan dengan kesapakatan Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menguat.
Menanggapi hal itu, salah satu menteri dari PKS, Salim Segaf Al Jufri mengaku siap bila nantinya dicopot dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Hal itu disampaikan Salim usai menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga kurang mampu di Desa Bowong Cindea, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (23/6/2013).
Meski demikian, kata Salim, desakan tersebut tak akan mempengaruhi tugasnya sebagai menteri. Dirinya akan tetap bekerja menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial (Mensos). Salim mengatakan pencopotan dirinya sebagai menteri merupakan hak prerogratif persiden.
Dia menegaskan tak khawatir sama sekali bila kehilangan jabatan, karena dirinya dahulu hanyalah orang biasa dan tidak punya jabatan apa-apa. Dirinya akan kembali seperti orang biasa dan akan bekerja sebagai dosen.
Sementara saat ditanya perihal wacana pengunduran diri keanggotaan PKS dari Setgab Partai Koalisi, Salim mengaku belum mengetahuinya. Masalah Setgab kata dia, nantinya akan dibahas di internal partai.
Wacana rencana pencopotan menteri PKS dalam KIB Jilid II SBY tersebut mencuat setelah PKS menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.
(Misbahol Munir)