SURABAYA - Perang urat saraf antara pengamat Politik Universitas Indonesia Boni Hargens dan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul terus meruncing.
Meski demikian, Politisi yang akrab disapa Poltak ini menanggapi dingin manuver-manuver Boni. "Oh iya, mungkin dia dipanggil BK (Badan Kehormatan) terkait laporannya itu. Kadang-kadang saya merasa heran. Ini orang melaporkan Ruhut tapi tiap hari bikin forum ngrasani Ruhut," ujar Ruhut di Surabaya, Rabu (12/2/2014).
Kata Ruhut, alasannya 'membantai' Boni saat diskusi di sebuah stasiun televisis swasta, lantaran saat itu Boni menyebut bahwa selama 9 tahun jadi Presiden, ternyata SBY gagal.
"Ku bilang kau pengamat hitam. Dan Boni menyahuti, lho abang kok bilang hitam, aku kan putih," kata Ruhut menirukan pernyataan Boni. Akibat, pernyataan itulah berkembang menjadi kasus dugaan rasis yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul.
Semua orang tahu, bahwa Boni yang disebut-sebut sebagai pengamat doktor dari Jerman ternyata belum. "Dia bilang Presiden SBY kerjanya nggak ada yang becus. Aku khan juru bicara partai bos, masak harus diam aja," katanya.
"Lho untung dia nggak tahu alamat Tuhan. Coba kalau tahu, saya mungkin dilaporkannya juga," kelakar Ruhut.
Sebelumnya, BK DPR memanggil Boni Hargens terkiat laporanyya dugaan penghinaan ras yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul pada Rabu 12 Februari 2014.
(Muhammad Saifullah )