Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Myanmar Tetap Menolak Identitas Etnis Rohingya

Angga Mahaputra , Jurnalis-Rabu, 02 April 2014 |11:20 WIB
Myanmar Tetap Menolak Identitas Etnis Rohingya
Sensus yang dilakukan Myanmar (Foto: Reuters)
A
A
A

YANGON - Status kewarganegaran etnis Rohingya di Myanmar kembali menjadi permasalahan. Kali ini, Pemerintah Myanmar menolak untuk melakukan identifikasi terhadap Muslim Rohingya, melalui sensus yang mereka lakukan.

Sensus pertama yang dilakukan dalam bertahun-tahun lamanya, tetap saja tidak memasukan etnis Rohingya dalam daftar penduduk Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun bereaksi keras atas ulah Myanmar tersebut.

"PBB merasa prihatin dengan keputusan Pemerintah Myanmar yang melarang mengidentifikasi Muslim Rohingya. Hal tersebut bisa memicu terjadinya ketegangan," pernyataan PBB, seperti dikutip Reuters, Rabu (2/4/2014).

Sebelumnya Myanmar mendapatkan kecaman dunia atas pengusiran Muslim Rohingya. Untuk mencegah munculnya ketegangan, Salah satu utusan Dana Populasi PBB (UNFPA) mengatakan, akan melakukan survei sesuai standar internasional.

"Survei ini secara eksplisit memungkinkan masyarakat memilih identitas etnis mereka sendiri," lanjut pernyataan tersebut.

Namun tindakan Pemerintah Myanmar untuk tidak memasukkan etnis Rohingya membuat kecewa banyak pihak. Petugas sensus tetap menolak memasukkan etnis Rohingya sebagai bagian dari Myanmar, dalam sensus yang berlangsung sejak 30 Maret 2014 dan berakhir pada 10 April 2014 mendatang.

Etnis Rohingya dianggap sebagai kelompok masyarakat paling terdiskriminasi di muka bumi. Myanmar tidak pernah bersedia untuk mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya.

Sebelumnya juga terjadi kerusuhan antara kelompok Nasionalis Budha dengan Etnis Rohingya. Kerusuhan tersebut terjadi di bagian barat wilyah Rakhine.

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement