BANDUNG - Sejumlah alim ulama yang tergabung dalam Forum Halaqoh Alim Ulama Se-Jawa Barat mendeklarasikan dukungan kepada Dahlan Iskan dan Mahfud MD untuk menjadi pasangan capres dan cawapres 2014.
Deklarasi dukungan oleh sekira 50 alim ulama itu dilakukan di Pondok Pesantren At-Taubah, Kota Bandung, Jawa Barat, yang dulunya dikenal sebagai kawasan prostitusi Saritem, Kamis (8/5/2014).
Dahlan dan Mahfud dinilai sebagai kandidat yang cocok untuk memimpin Indonesia ke depan. Keduanya dipandang memiliki rekam jejak bagus.
"Pak Dahlan itu siapa pun tahu orangnya jujur, blak-blakan, Islami, dan dia itu bagian daripada komunitas pengajian habib-habib di Jawa Timur," kata Ketua Forum Alim Ulama, KH Abdul Azis.
Sedangkan sosok Mahfud dinilai sebagai orang yang bersih. "Siapa pun tahu (Mahfud) orangnya bersih dan kebersihannya bisa dipertanggungjawabkan. Ini terbukti ketika Beliau memimpin Mahkamah Konstitusi (MK)," jelasnya.
Dipilihnya kawasan yang dahulu dikenal sebagai Saritem itu bukan tanpa alasan. Salah satunya karena kawasan Pesantren At-Taubah dulunya merupakan sebuah lokalisasi prostitusi.
"Kita ingin menghidupkan pesantren yang dulunya basis hitam. Sehingga dengan didatangkannya para kiai ke sini mudah-mudahan ada keberhakan khusus. Yang hitam jadi putih," ungkap Abdul.
Setelah adanya deklarasi, ia berharap ada 'keajaiban' yang mengubah peta kandidat capres dan cawapres, yaitu diusungnya Dahlan dan Mahfud oleh sejumlah parpol.
"Mudah-mudahan Allah SWT menggeser takdir sehingga dengan adanya pertemuan ini para petinggi partai itu ada perubahan pemikiran. Sehingga, jadilah (Dahlan dan Mahfud) sebagai pasangan yang ideal," tuturnya.
Abdul mengatakan, hasil deklarasi tersebut akan segera dibawa ke Jakarta dan diserahkan ke parpol-parpol besar agar Dahlan-Mahfud dipertimbangkan untuk diusung, terutama oleh parpol berbasis Islam.
"Ini akan dibawa ke Jakarta, ke parpol besar, agar jadi pertimbangan," ucapnya. Tetapi, ia ogah menyebut parpol mana yang akan didatangi untuk "dibujuk" mengusung Dahlan-Mahfud.
Agus menambahkan, semua alim ulama yang hadir di deklarasi berasal dari perwakilan seluruh Jawa Barat. Disinggung soal adakah kontrak politik antara para alim ulama dan Dahlan-Mahfud, ia membantahnya.
"Selama ini kami melihat kemaslahatan Islam. Kontrak (politik dengan
Dahlan-Mahfud) tidak ada. Toh di sini juga tidak ada perwakilan mereka," bantahnya.
Sementara secara umum, ia berharap kawasan Saritem benar-benar berubah wajah. Kesan tempat maksiat diharapkan segera luntur.
"Harapannya ke depan jangan dinilai Saritem lagi, tapi Saritih, sari yang putih. Harapan lainnya, pesantren ini punya aura ke lingkungan sekitar sehingga kiri-kanan menjadi bersih," pungkas Abdul.
(Risna Nur Rahayu)