Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Keluarga Makan Bangkai di Nganjuk Bikin 'Pusing' Pemerintah

Mukhtar Bagus , Jurnalis-Rabu, 18 Juni 2014 |09:36 WIB
Keluarga Makan Bangkai di Nganjuk Bikin 'Pusing' Pemerintah
Sadinah menolak obat-obatan yang diberikan kepala desa (Mukhtar B/Sindo TV)
A
A
A

NGANJUK - Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dibuat pusing oleh tindakan putri pertama Mbah Ginem, Sadinah (45) yang menolak pengobatan untuk dua adiknya. Keluarga Mbah Ginem di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek memang tengah jadi perhatian, setelah ramainya pemberitaan mengenai kebiasaan mereka mengonsumsi olahan bangkai.

Pagi tadi, Kepala Desa Sonopatik, Eko Yulianto mengunjungi rumah Mbah Ginem untuk merayu Sadinah agar mengizinkan adik-adiknya dibawa ke rumah sakit. Seperti diketahui, Suparman (40) dan Suparti (35) mengalami keterbelakangan mental, bahkan Suparti juga lumpuh.

Eko Yulianto pun dibuat tercengang melihat Suparti berada ruang gelap. Eko sempat hendak meminumkan obat ke perempuan tersebut, tapi langsung dilarang oleh Sadinah. Ia juga menolak obat yang diberikan Eko, persis yang dilakukannya saat petugas Dinas Kesehatan berencana membawa dua adiknya ke rumah sakit kemarin.

Tak hanya itu, Eko Yulianto juga kaget saat mengetahui seluruh bantuan dari para dermawan yang mengalir sejak beberapa hari terakhir, sudah ludes. Ternyata, Sadinah membagi-bagikan bantuan yang diterima keluarganya ke para tetangga. [Baca: Keluarga Makan Bangkai di Nganjuk Dapat Bantuan]

Eko menyakini, tindakan Sadinah dipicu kondisi kejiwaan yang terus menurun lantaran himpitan ekonomi yang menimpa keluarganya. Dulunya, Sadinah merupakan tulang punggung keluarga. “Bila dibiarkan, kondisi ini tentu berbahaya karena yang merawat penderita gangguan jiwa seharusnya bukan orang yang sakit jiwa juga,” ujar Eko, Rabu (18/6/2014).

Sementara kondisi Mbah Ginem sudah tidak memungkinkan mengurus putra putrinya apalagi mencari nafkah. Sehari-hari, wanita itu menghabiskan waktu di rumahnya yang berdinding tepas, karena tubuhnya sudah renta. [Baca: Sadinah Sering Menangis]

Eko mengaku, telah mengusulkan kepada pemerintah untuk merenovasi rumah Mbah Ginem agar menjadi tempat tinggal yang layak huni. Selama ini, di dalam rumah terdapat banyak kayu bakar dan penerangan ruangan yang meninim.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement