Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ganjar Yakin PSK Alumni Dolly Tidak Pindah ke Jawa Tengah

Mustholih , Jurnalis-Jum'at, 20 Juni 2014 |12:54 WIB
Ganjar Yakin PSK Alumni Dolly Tidak Pindah ke Jawa Tengah
Spanduk penolakan penutupan Dolly (Foto: Nurul Arifin/Okezone)
A
A
A

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yakin para pekerja seks alumni Gang Dolly, Jawa Timur, tidak akan bermigrasi ke wilayah yang ia pimpin, setelah ditutupnya tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Dugaan saya kok tidak (pindah). Tapi apa pun ya kami lakukan pembinaan bersama-sama. Karena ini proses sosialisasi yang menurut saya bagus," kata Ganjar setelah mengadakan rapat paripurna dengan anggota DPRD Jawa Tengah di Semarang, Jumat (20/6/2014).

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ihwal efek penutupan Dolly. Ganjar memuji dengan komitmen Soekarwo dan Risma yang bakalmemberdayakan para pekerja seks Dolly agar beralih ke pekerjaan lain yang halal. [Baca: Dolly Ditutup, Kemana Pelarian Hidung Belang?]
 
"Saya sudah ngomong sama Gubernur Jawa Timur dan bahkan sama ibu Wali Kota karena mereka menutup tidak hanya menutup kok. Dia memberi solusi. Mereka diberdayakan, diberikan modal, dikasih kerjaan," ujar Ganjar menambahkan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sri Puryono, menyatakan segera melakukan langkah antisipasi menyusul ditutupnya Gang Dolly. "Kita harus mencegah. Nanti jangan sampai di sana tutup, lari ke sini. Kan kayak balon saja, pijet sini lari ke sana," kata dia kemarin. [Baca: Pasca-Ditutup, Dolly Tetap Menggeliat]

Sebagai langkah konkrit, kata Puryono, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten atau Kota di perbatasan Jawa Timur yang masuk wilayah Jawa Tengah. "Makanya kami antisipasi kepada teman-teman kabupaten/kota terutama perbatasan dari Sragen, Rembang, Wonogiri, harus diantisipasi supaya tidak lari ke kita," ujar Puryono menambahkan.

Menurut Puryono, saat ini Pemerintah Provinsi hanya bisa mencegah praktek prostisusi berkembang besar di Jawa Tengah. Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan bakal mengikuti Pemerintah Kota Surabaya dengan menutup sejumlah tempat-tempat prostitusi.

Puryono memuji langkah Pemerintah Kota dan Provinsi Jawa Timur yang memberi solusi kepada para pekerja seks setelah Gang Dolly ditutup. "Saya kira dari Pemkot dan Pemprovnya kan sudah memberikan alternatif pekerjaan. Ditutup ya cari pekerjaan yang lain. Saya kira lapangan kerja masih cukup banyak," terang Puryono.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement