TULUNGAGUNG – Sedikitnya empat orang yang tengah membagi-bagikan uang di wilayah Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap warga setempat. Dari tangan mereka, warga mengamankan uang pecahan Rp20 ribu serta atribut salah satu pasangan capres-cawapres.
Oleh warga, empat orang tersebut langsung digelandang menuju Kantor Panwas Kecamatan Rejotangan. Warga menuntut pengusutan dugaan praktik politik uang.
"Benar telah terjadi penangkapan. Informasi yang kami terima kejadiannya Senin 7 Juli pukul 23.00 WIB. Hingga pukul 00.00 WIB, pemeriksaan terhadap empat orang itu masih berjalan," ujar Zaki Widodo, juru bicara tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Tulungagung, kepada wartawan.
Melihat gejala potensi kericuhan di lokasi, panwascam mengalihkan pemeriksaan empat pelaku ke Kantor Kepolisian Sektor Rejotangan. Sebab, malam itu jumlah massa yang datang terus bertambah. Hingga kini pemeriksaan terhadap empat orang tersebut masih terus berlangsung.
Informasi yang dihimpun, empat pelaku politik uang tersebut diduga bagian dari Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Selain uang pecahan Rp20 ribu, di dalam amplop juga terselip atribut pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Empat orang tersebut secara door to door mendatangi rumah warga sekaligus mengarahkan pemilih.
Dengan dalih proses hukum masih berjalan, Zaki enggan menyebut keberpihakan politik empat orang yang telah tertangkap tangan. Kendati demikian, pihaknya sudah melaporkan peristiwa penangkapan ke Tim Pemenangan Jokowi-JK di provinsi dan pusat. "Dan tugas kita di daerah adalah mengawal masalah ini hingga tuntas, "tegasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi melalui via telefon, Ketua Panwas Kabupaten Tulungagung Fadik Muhammad membenarkan adanya permasalahan politik uang di wilayah Kecamatan Rejotangan.
Namun karena alasan proses pemeriksaan masih berlangsung, Fadik mengatakan peristiwa yang terjadi bukan penangkapan. Mantan aktivis PMII Tulungagung itu hanya menyebut adanya laporan warga ke panwas terkait praktik politik uang.
"Bukan penangkapan, melainkan hanya laporan warga terkait money politics. Dan laporannya tidak menyebut nomor urut pasangan calon. Saat ini kita masih mempelajarinya, " ujarnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Tim Koalisi Merah Putih Tulungagung Goldy Trimo menegaskan bahwa empat orang yang diinformasikan tertangkap tangan tersebut dipastikan bukan bagian tim Prabowo-Hatta.
Sebab, Prabowo-Hatta tidak pernah memerintahkan untuk menggunakan cara politik uang di dalam meraih kemenangan. "Saya sudah mendengar hal itu. Dan saya pastikan mereka bukan bagian dari tim pemenangan Prabowo-Hatta, "ujarnya.
Sebelum permasalahan masuk ke meja Panwas, Trimo mengaku ditelefon oleh seseorang yang mengabarkan adanya aksi bagi uang di wilayah Rejotangan. Uang yang disebar mencapai ratusan titik dengan menyertakan atribut Prabowo-Hatta. Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Tulungagung tersebut, dirinya justru mengatakan kepada penelefonnya untuk melakukan penangkapan.
Sebab, pihaknya tidak pernah melakukan cara cara curang semacam politik uang. "Meski dikatakan ada atributnya, tidak bisa serta para pelaku yang tertangkap dikatakan orangnya Prabowo-Hatta. Saya pikir ini trik kuno. Kerjaan orang orang yang ingin menebar fitnah," paparnya.
Trimo sepenuhnya menyerahkan permasalahan ke panwas dan lembaga hukum yang berwenang. Dirinya optimistis tim Prabowo Hatta tidak bersalah. "Kami meminta panwas untuk mengusut tuntas. Agar masyarakat tahu, siapa yang benar dan salah, " pungkasnya.
(Muhammad Saifullah )