Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Isu Intervensi Asing Jadi Senjata Politik Baru di Pilpres

Mohammad Saifulloh , Jurnalis-Rabu, 16 Juli 2014 |15:17 WIB
Isu Intervensi Asing Jadi Senjata Politik Baru di Pilpres
Ilustrasi kampanye hitam (Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tim Kampanye Jokowi-JK merasa aneh dengan tuduhan sejumlah pihak yang mengeksploitasi intervensi asing di ajang Pilpres 2014, khususnya dalam menyikapi kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton.
 
"Mereka harus melihat bahwa campur tangan asing terhadap kedaulatan Indonesia menjadi komitmen semua capres sebagai hal yang tidak boleh terjadi. Jangan sampai pengalaman buruk di masa lalu terjadi lagi, dimana ada elemen bangsa ini yang sengaja  mengundang keterlibatan asing dan mencampuri kedaulatan Indonesia sebagaimana ditunjukkan oleh PRRI/Permesta," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Rabu, (16/7/2014).
 
Hasto meminta kubu rivalnya harus paham bahwa Jokowi itu asli Indonesia, berkepribadian Indonesia, dan besar di Indonesia.
 
"Mereka yang menggunakan isu intervensi asing sama saja merendahkan martabat dan kedaulatan rakyat sendiri. Jangan hanya karena gagal dengan berbagai bentuk serangan hitam, dan rakyat tetap memberikan dukungan pada Jokowi, lalu digunakan isu asing untuk menutup kekalahan," ucap Hasto.
 
Untuk itu, Tim Kampanye Jokowi-JK mengajak semua pihak menjaga suasana aman dan tenteram. Bagaimanapun Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK itu adalah pemimpin Indonesia yang telah ditetapkan sebagai capres-cawapres Indonesia.
 
"Kami percaya pada kenegarawanan dan patriotisme kedua pasangan calon. Mereka harus kita hormati bersama. Jangan merendahkan proses pemilu presiden yang berlangsung aman, dan memberi kesempatan luas bagi rakyat bicara, akhirnya direndahkan kualitasnya dengan menampilkan isu intervensi asing dalam pilpres," harapnya.
 
Wakil Sekjen PDI Perjuangan ini mengajak agar segala sesuatunya ditempatkan secara proporsional. Apalagi,Indonesia bertekad untuk bangkit akibat ketergantungan terhadap impor pangan, minyak dan barang-barang konsumsi.
 
"Untuk itulah pilpres secara langsung diletakkan. Agar kedepan tidak ada jarak lagi antara kebijakan pemerintahan negara dengan aspirasi rakyatnya yang sungguh-sungguh ingin berdaulat," pungkasnya.
 
Bill Clinton dijadwalkan akan bertandang ke Indonesia pada akhir Juli 2014 mendatang. Hal ini pun sempat menuai polemik lantaran sejumlah pihak telah terang-terangan mengutarakan penolakan. Pihak-pihak ini menduga kedatangan Bill Clinton membawa agenda tersembunyi.
 
Sejak lengser dari kursi kepresidenan, Clinton aktif dengan LSM yang dibentuknya. Lembaga Clinton Global Initiative (CGI) ini memfokuskan diri pada pengembangan kemanusiaan, termasuk juga lingkungan.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement