Puluhan Roket Serbu Kampus UMY

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Jum'at, 15 Agustus 2014 |12:06 WIB

Puluhan roket terlihat di kampus UMY. Bukan untuk menyerang, roket-roket ini akan dilombakan dalam Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia 2014. (Foto: dok. UMY)

JAKARTA - Puluhan roket terlihat di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Bukan untuk menyerang, roket-roket ini akan dilombakan dalam Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia (Komurindo) 2014.

Setiap roket diampu tim beranggotakan tiga mahasiswa dan satu dosen pembimbing. Total, ada 74 roket akan berlaga di kompetisi yang akan berlangsung hingga Sabtu, 16 Agustus besok itu. Lomba akan diselenggarakan di dua tempat, yakni di Lapangan Tembak Dislitbang TNI AD, Pantai Bocor Kebumen, Jawa Tengah, untuk peluncuran roket dan balon udara serta di Lapangan Bola Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk lokasi uji fungsi alat yang akan dikompetisikan.

Ketua Dewan Juri, Dr. Endra Pitowarno, M.Eng menjelaskan, sebelum peluncuran, peserta harus mengikuti uji fungsi alat. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dari alat-alat yang akan dikompetisikan.

"Jika alat dari masing-masing tim lolos dari uji fungsi alat, maka berhak meluncurkan roketnya pada kompetisi. Begitu juga sebaliknya, jika tidak lolos, maka kemungkinan tim tidak bisa mengikuti kompetisi," kata Endra, seperti dinukil dari laman UMY, Jumat (15/8/2014).

Pada kompetisi yang dihelat sejak 2009 ini, mahasiswa mendapat tantangan untuk membangun suatu sistem monitoring dan pengukuran yang stabil, akurat, dan presisi di bidang peroketan. Sehingga, melalui kompetisi besutan Ditjen Dikti Kemendikbud bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu, mahasiswa bisa meningkatkan kemampuan rancang bangun, pengujian roket dan muatannya serta teknologi penginderaan jauh dan sistem otomasi robotika pada muatan roket.

Mewakili tuan rumah, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D.,PE, berharap, dari kompetisi ini akan lahir generasi penerus bangsa yang mengharumkan nama Indonesia lewat ide-ide dan karya-karyanya.

"Kompetisi ini juga sebenarnya bisa mendorong kedirgantaraan kita agar bisa menjadi lebih mandiri lagi, dan khususnya bangsa Indonesia," tuturnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)