JAKARTA- Pascaputusan gugatan penyelenggaraan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), kehidupan bangsa Indonesia diyakini stabil. Pasalnya, pendukung Prabowo-Hatta memperlihatkan sikap sebagai warga negara yang cinta proses demokrasi.
"Jokowi-JK juga tidak akan menganggap pendukung Prabowo-Hatta menjadi warga kelas kedua. Semua sama. Pendukung Jokowi-JK juga tidak akan diistimewakan. Akan dilayani dengan hak-hak yang sama," kata politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, Kamis (21/8/2014).
Ia mengaku bangga dengan sikap para pendukung Prabowo-Hatta yang menunjukkan sikap menjadi warga negara yang baik dan tidak kontraproduktif.
Semua pendukung Prabowo-Hatta, urai Ketua Umum GP Ansor itu, harus kembali bergandeng tangan dengan pendukung Jokowi-JK lantaran sudah tidak ada lagi status pendukung Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta lagi.
"Drama Pilpres yang begitu panjang yang semula diperkirakan akan berdarah-darah, terbukti dapat berjalan secara aman, damai, demokratis dan konstitutional," papar Nusron.
Padahal semula banyak yang khawatir proses Pilpres 2014 bakal berakhir rusuh. Namun, putusan MK dan hasil Pilpres 2014 membuktikan RI bisa menjadi bangsa yang demokratis.
"Saya yakin, kita akan menjadi bangsa yang demokratis terbesar di dunia dengan pengalaman Pilpres yang ada selama ini," ujarnya.
Nusron menyatakan rasa syukur dan bangga atas putusan Mahkamah Konstitusi yang menegaskan pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden-Wapres RI periode 2014-2019.
"Putusan MK menunjukkan bahwa suara rakyat secara bulat memberikan dukungan kepada Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019," pungkasnya.
(Tri Kurniawan)