JAKARTA - Sejak ditetapkan Mahkamah Konstitusi sebagai Presiden RI terpilih 2014-2019, publik masih mempertanyakan kompetensi Jokowi dalam memimpin negeri.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, menyebutkan, ada beberapa hal yang membuatnya optimis terhadap mantan Wali Kota Solo itu.
Pertama, Jokowi mempunyai kompetensi profesional. "Berangkat dari pengalamannya sebagai pengusaha mebel, ia akan memimpin negeri ini dengan manajemen yang tertatapi rapi," kata Tamrin di Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Kedua, Jokowi mempunyai kompetensi moral. Selama memimpin Solo dan DKI Jakarta, ia telah mampu membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang jujur, sederhana, dan merakyat.
"Itu kekuatan moral yang luar biasa. Bermodalkan moralitas, Jokowi mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya," papar Tamrin.
Ketiga, mempunyai kompetensi spritual. Meskipun ia mempunyai jabatan tinggi, tapi tetap menjaga tradisi dan budaya. "Ia dikenal sebagai pemimpin yang “ojo dumeh”, “adab asor”, dan tidak menepuk dada. Itu spiritualitas yang melekat dalam dirinya," lanjut Tamrin.
Meskipun demikian, kata Tamrin, publik harus sadar bahwa tantangan yang dihadapi Jokowi dalam memimpin negeri tidak mudah. "Karenanya, publik harus tahu ada janji-janji kampanye Jokowi yang bisa dilaksanakan segera, tapi ada juga yang membutuhkan waktu," tandasnya.
(kem)