JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap bentuk kartu yang disediakan Bank DKI kepada penghuni rusun sebagai alat pembayaran.
Â
Sebab, bentuk kartu yang diserahkan kepada penghuni rusun mudah diduplikasi sehingga rentan disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Follow Berita Okezone di Google News
Â
"Saya kecewa sama Bank DKI. Kalau kartu kaya gini oknum rusun masih bisa main. Enggak bisa kaya gini kartunya," kata Ahok di Rusun Marunda, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Â
Ahok menuturkan, kartu pembayaran yang ada dalam pikirannya layaknya kartu ATM namun ditambah kolom foto dan identitas pemegang kartu.
Â
"Saya ingin bikin kartu ATM untuk penghuni rusun ini ada foto dan namanya. Saya kecewa dengan kartu yang dikeluarkan (Bank DKI). Saya enggak mau kartu hotel seperti itu. Kartu yang saya mau adalah kartu seperti ATM ada nama ada foto," paparnya.
Â
Menurutnya, dengan bentuk desain kartu seperti itu, bisa mengurangi oknum rusun yang acapkali menyewakan kembali rusun yang mereka peroleh.
Â
"Jadi kalau saya iseng ketuk pintu rumah Anda, Anda harus nunjukkin kartu. Jika tidak sesuai dengan foto Anda, cek KTP juga harus sama, kita usir," tegasnya
Â
Ahok pun pasrah dengan kondisi kartu yang menurutnya tidak layak itu untuk dilakukan uji coba pembayaran melalui Bank DKI. "Ya dicoba saja kartu kaya gini," pungkasnya.
Â
Seperti diketahui, pagi ini mantan Bupati Belitung Timur itu meresmikan sistem transaksi pembayaran sewa rumah susun melalui Bank DKI di Rusun Marunda Cluster B. Hadir pula dalam acara ini Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono dan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung.
(sus)
