NUSA DUA - Pertemuan Bali Democracy Forum ternyata digunakan secara maksimal oleh Brasil. Negara yang terletak di Amerika Selatan ini melaporkan bahwa Pemilu yang dihelat di negaranya berlangsung lancar.
Keterangan tersebut disampaikan Kepala Mahkamah Agung (MA) Brasil, Dias Toffoli. Penyelengaraan pemilu itu telah membuktikan bahwa Brasil merupakan negara dengan Demokrasi terbesar ke empat di dunia.
"Pada minggu lalu, sejak Brasil mengalamai re-demokrasi pada 1989, warga Brasil turut serta dalam pemilu terbaiknya sepanjang sejarah," sebut Toffoli, di Bali, Sabtu (11/10/2014).
Toffoli menegaskan, dirinya tidak sembarang menyebut pemilu Brasil 2014 sebagai pemilu terbaik. Menurutnya, pencapaian tersebut dikarenakan sejulmlah faktor.
"Pemilu diselenggarakan dalam kondisi yang sangat damai hal itu karena pemilu ini ditujukan untuk menentukan masa depan negara," sambung dia.
Tidak hanya itu, tingkat partisipan konstituen pada pemilu 2014 juga sangat tinggi. Bahkan, estimasi jumlah pemilih dalam hitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brasil mencapai lebih dari 115 juta.
Selain jumlah pemilih, kesuksesan Brasil dapat terlihat dari cepatnya KPU mengumumkan hasil. Disebutkan Toffoli, sejak tempat pemungutan suara ditutup, hasil sudah dapat diumumkan 56 menit sesudahnya.
Walau begitu, Toffoli mengatakan, pesta demokrasi tersebut masih jauh dari kata sempurna. Tetapi, tantangan itu semakian memacu Brasil untuk lebih baik lagi ke depannya demi mewujudkan Pemilu yang baik jujur, adil dan transparan.
"Konklusinya, pemilu di Brasil memang masih mempunyai persoalan-soalan, tapi ketenangan, keamanan dan efisiensi terjadi dalam pemilu itu," jelas Toffoli.
"Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan demorkasi telah meredakan keraguan yang ada," pungkas dia.
(Rani Hardjanti)