NUSA DUA - Pertemuan bertaraf internasional Bali Democracy Forum (BDF) tahun ini bukanlah yang terakhir. Para peserta dari berbagai negara sepakat BDF akan berlanjut tahun depan.
Demikian kesimpulan yang disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.
"Kesimpulannya hampir semua peserta menyatakan agar forum ini dilanjutkan, karena mereka memandang ini sangat bermanfaat bagi mereka," sebut Dino di Nusa Dua, Sabtu (11/10/2014).
"Semua belajar hal baru dari setiap demokrasi, dan ini memang kekuatan dari BDF," sambung Dino.
Karena banyak peserta yang meminta BDF dilanjutkan Dino meminta agar pemerintah mendengar permintaan tersebut, sehingga forum ini bisa terus ada dari tahun ke tahun.
Selain setuju soal berlanjutnya BDF, para peserta BDF satu suara untuk masalah pembangunan politik dan ekonomi. Para delegasi setuju kedua hal tersebut harus berjalan berdampingan.
"Dulu kan pernah dikatakan bahwa kita harus pilih ekonomi atau politik, tidak bisa keduanya," lanjutnya.
"Tetapi saya kira semua dari peserta BDF setuju ekonomi dan politik berjalan bersama, hanya caranya bagaimana yang berbeda-beda," pungkas Marty.
Pada tahun ini, BDF telah memasuki tahun penyelenggaraan yang ketujuh.
Forum tersebut terasa sangat spesial bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, BDF menjadi forum internasional terakhir yang akan dibuka dan diikuti dirinya.
Forum tersebut dibuka oleh Presiden Filipina Benigno Aquino, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.
BDF sendiri merupakan acara tukar pandangan mengenai demokrasi yang ada di masing-masing negara peserta. Sehingga diharapkan setelah BDF digelar akan berguna bagi arsitektur demokrasi di masing-masing negara.
(Rani Hardjanti)