BEKASI - Penyelenggaraan ibadah haji, Embarkasi Jakarta-Bekasi, Jawa Barat dipenuhi banyak oknum yang meminta pungutan liar (pungli) kepada para penjemput jamaah haji.
Para petugas tak segan-segan meminta sejumlah uangkepada keluarga penjemput, agar bisa masuk ke dalam asrama.
Biasanya, para penjemput harus mengeluarkan kocek hingga jutaan rupiah demi bisa masuk ke dalam asrama haji. Namun, bagi mereka yang enggan mengeluarkan dana untuk diberikan kepada si penjaga gerbang asrama, dipastikan tidak bisa masuk ke dalam asrama.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang penjemput asal Bandung, Nurhayat kepada kepada Okezone. Dia menuturkan,tidak bisa menjemput keluarganya yang pulang dari tanah suci ke dalam asrama. Padahal, sebagian penjemput diperbolehkan masuk.
"Ada apa ini, apa saya tidak beri uang jadi dilarang masuk," kata Nurhayat, Jumat (17/10/2014).
Dia menegaskan, aturan membayar untuk bisa masuk ke dalam asrama itu jelas dilarang dan hanya akal akalan penjaga pintu gerbang saja. "Mana ada aturan yang tertulis," jelasnya.
Menurutnya, keinginan untuk menjemput keluarga di dalam asrama, untuk membantu membawa barang bawaan. Dia pun heran, mengapa petugas asrama mempersulit keluarga jamaah haji yang hendak menjemput. "Ini kan tempat umum, kenapa dipersulit untuk menjemput keluarga kami sendiri," terangnya.
Bahkan, Nurhayat mengaku, meminta pertanggung jawaban kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Barat atas banyaknya jamaah haji yang dijemput di tempat ilegal.
"Banyak penjemput yang mencegat keluarganya di pemberhentian tol. Dan tidak ada yang bertanggung jawab," katanya.(fid)
(Dede Suryana)