 
                "Di sela-sela batu bara itu ada gas yang berasal dari batubara sehingga terakumulasi. Ada pengeboran dan ada ruang yang lebih besar sehingga gas tersebut keluar," jelasnya.
Langkah yang efektif diambil agar lumpur tidak terus keluar yakni dengan menutup lubang sumber gas tersebut. Secara teknis tim penanggulangan akan memasukan pipa ke sumber gas, kemudian dilakukan pengecoran dengan semen khusus.
"Terlebih dahulu lumpur yang sudah menggenangi area sumber gas disedot agar mempermudah proses penutupan sumber gas," ucapnya.
Dia memastikan, jenis gas yang keluar tidak terlalu bahaya karena tidak mengandung H2S. "Jadi yang keluar seperti angin biasa disebut swallow gas,"sebutnya.
Atas kejadian tersebut, Pemkot Balikpapan telah menyatakan tanggap darurat selama lima hari ke depan.