 
                Asisten I Pemkot Balikpapan Syaiful Bahri mengatakan, upaya yang dilakukan sebelumnya sudah mengevakuasi 40 kepala keluarga yang menempati 11 rumah di asrama Batakan.
"Setelah diberlakukan tanggap darurat, maka kami akan mengambil anggaran bencana yang sudah dialokasikan. Apabila dana kurang, maka BPBD Pemprov Kaltim siap membantu," jelas Syaiful.
Belum tahu berapa anggaran yang dialokasikan. Menurutnya pemkot Balikpapan sudah menyediakan posko tanggap darurat lumpur yang lokasinya di asrama haji.
Namun sayang warga pengungsi justru tidak menempati yang sudah disediakan oleh pemerintah. "Saya pilih tinggal di rumah keluarga," ucap Suherman salah satu korban yang rumahnya terendam lumpur.
Lumpur bercampur gas itu muncul pada Sabtu 15 November sore saat warga membuat sumur dalam di RT 30 Manggar Baru, Balikpapan Timur. Akibat semburan itu, satu rumah terendam lumpur, 11 rumah di sekitarnya dikosongkan, kemudian sebanyak 11 KK atau 40 orang dievakuasi.
(Kemas Irawan Nurrachman)