 
                Pada kesempatan yang sama, Tursana menjelaskan, semburan lumpur disebab akumulasi gas metana yang terperangkap di dalam tanah. Gas metana tersebut muncul saat penggalian sumur oleh warga.
"Gas metan yang berada di bebatuan ini terakumulasi sewaktu ada pengeboran, sehingga gas itu mucul, tapi dalam kader slow gas (gas permukaan). Habis muncul setelah itu hilang. Gas ini tidak berbahaya," terang Tursana.
Seperti diberitakan, semburan lumpur bercampur gas setinggi lima meter muncul saat warga melakukan pengeboran sumur mencari sumber air, hingga kedalaman 67 meter. Semburan muncul tepat di samping Masjid Al Ikhlas.
Semburan lumpur bercampur gas itu merusak dua rumah warga dan masjid tersebut. Lantai masjid sampai jebol akibat tekanan semburan gas. Atap rumah warga juga jebol dihantam semburan. Lumpur menggenangi bangunan yang di sekitar lubang semburan.
(Risna Nur Rahayu)